Suara.com - PM Kanada Justin Trudeau menolak membebaskan bos Huawei, Meng Wanzhou dan menukarnya dengan dua warga Kanada yang ditahan otoritas China. Penolakan ini tak lama setelah pihaknya menangkap Meng atas permintaan AS.
Menyadur BBC pada Sabtu (27/06/2020), Trudeau meyakini ada hubungan langsung antara penangkapan Meng Huawei di Kanada dan penahanan dua warganya di China.
"Kami menyesalkan apa yang dilakukan oleh China," kata Trudeau saat menjawab tekanan dari 19 mantan anggota parlemen yang mendesaknya untuk membebaskan Meng agar dua warga Kanada segera dibebaskan oleh China.
Ia mengatakan pada wartawan di Ottawa jika permintaan itu dituruti, kekuatan asing berpikir mereka dapat memberikan tekanan politik pada Kanada dengan menahan warganya setiap saat.
Baca Juga: Jadi Gunjingan saat PM Kanada dan Pemimpin Dunia Kumpul, Donald Trump Murka
"Semua orang Kanada yang bepergian secara internasional menjadi rentan," pungkasnya.
Sementara itu, China tidak secara eksplisit mengaitkan penahanan dua warga Kanada dengan penangkapan Meng, meskipun kasus mereka sering diajukan bersama oleh juru bicara kementerian luar negeri China.
Meng Wanzhou adalah chief financial officer Huawei sekaligus putri pendiri perusahaan itu. Ia ditangkap pada 1 Desember 2018 di Vancouver atas permintaan AS dengan tuduhan pelanggaran sanksi Iran.
10 hari setelah Meng ditangkap, dua warga Kanada di tahan di China. Mereka adalah mantan diplomat bernama Michael Kovrig dan seorang pengusaha bernama Michael Spavor. Keduanya resmi ditangkap pada bulan Mei 2019 dengan tuduhan mata-mata.
Kanada mengupayakan pembebasan dua warganya melalui tekanan publik juga swasta. Trudeau sudah mendesak sekutunya untuk mendukung pembebasan dua Michael termasuk Australia, Perancis, Jerman, Spanyol dan Inggris.
Baca Juga: Jadi Tahanan Rumah, Meng Wanzhou Tak Kehilangan Selera Fesyen
Pada hari Senin, Menlu AS Mike Pompeo menyebut dakwaan terhadap warga Kanada itu bermotivasi politik dan sama sekali tidak berdasar.