Suara.com - Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Jambi, ditemukan tewas bersimbah darah setelah senjata api yang biasanya digunakan untuk berburu tersebut meletus dan menghantam kepalanya.
Peristiwa tersebut membuat geger warga setempat.
Seperti diberitakan Jambiseru.com - jaringan Suara.com, kejadian naas ini berawal saat korban yang tak lain Mandri (30), mengendarai sepeda motor dan membawa senjata api rakitan jenis ‘kecepet’. Kemudian tiba tiba terdengar suara letusan yang membuat warga setempat menuju ke sumber suara letusan tersebut.
Setelah itu warga melihat seorang SAD tersungkur di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) jalur tiga Desa Sungai Ulak.
Baca Juga: Saingi Indonesia, Senjata Api Buatan Malaysia Malah Disebut Mirip Starwars
“Iyo (iya) bang, tadi terkejut warga dengar suaro (suara) letusan, motornyo (motornya) jatuh, orang itu tergeletak dijalan, keluar darah dari kepalonyo (kepalanya),” ujar Zoma warga setempat, Jumat (26/6/2020).
Selain itu, korban ini juga merupakan kelompok temenggung sitampung yang berdomisili di Desa Sungai Ulak Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin.
Sementara Kapolres Merangin AKBP M Lutfi S.IK Membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan korban adalah Suku Anak Dalam.
“Iya, Korban meninggal setelah senpi yang dibawanya meletus mengenai dagu hingga menembus kepala,” ungkap Kapolres beberapa waktu lalu.
Zoma menuturkan, saat ini korban sudah di Rumah Sakit kolonel Abundjani Bangko untuk visum dan menunggu konfirmasi dari pihak keluarga korban.
Baca Juga: Sidang Perdana soal Senjata Api di MK, Kivlan Zen Klaim Didiskriminasi
“Korban sudah dibawa kerumah sakit, selanjutnya kami akan menghubungi pihak Dinas Sosial Kabupaten Merangin,” pungkasnya.