Suara.com - Kecamatan Duren Sawit menjadi wilayah dengan angka kasus covid-19 tertinggi di Jakarta Timur. Data terbaru 173 warga positif corona.
"Angka kasus tersebut menempati posisi ketiga tertinggi kecamatan rawan penularan COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta," kata Penanggung Jawab Surveilans Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Nurmaulia Rizki, di Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Pernyataan disampaikan Nurmaulia saat memimpin kegiatan tes usap massal yang diikuti 60 pedagang di Pasar Pondok Bambu.
Berlatar belakang angka kasus yang tinggi, pihak Kecamatan Duren Sawit mengintensifkan pengecekan kesehatan masyarakat untuk mengantisipasi penularan penyakit yang lebih luas.
Baca Juga: Jahat Banget, Keponakan Fitnah Pamannya Kena Corona hingga Dikucilkan Warga
Kegiatan tes usap diintensifkan dengan cara 'jemput bola' dengan mendatangi kerumunan masyarakat, terutama pada kawasan pasar yang merupakan klaster baru penyebaran COVID-19.
Kegiatan tes usap dilakukan secara mendadak dengan menyisir para pedagang di setiap kios maupun lapak.
Pedagang yang berpotensi tertular penyakit COVID-19 kemudian dibawa petugas Puskesmas maupun kelurahan setempat menuju lokasi tes usap di pelataran parkir pasar.
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap mendata satu per satu keluhan kesehatan pedagang yang mengantre secara tertib.
Petugas dari kepolisian, TNI, serta Satpol PP mengawasi jalannya kegiatan itu.
Baca Juga: Gegara Difitnah Kena Corona oleh Keponakan, Pria di Trenggalek Lapor Polisi
Sementara Lurah Pondok Bambu, Angga Sastra Amidjaya, yang mendampingi di lokasi mengaku prihatin dengan angka kasus yang tinggi di wilayahnya.
"Justru tes massal itu digelar dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. 'Swab test' dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) dilakukan untuk mendiagnosa penyakit," ujarnya.
Kegiatan serupa akan digelar secara bergelombang mengingat pedagang di pasar itu sedang menjalani protokol kesehatan berupa mekanisme dagang ganjil genap.
“Semakin banyak mengikuti 'swab test' maka semakin banyak kami bisa mematahkan penyebaran COVID-19," katanya.