Suara.com - Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta Menteri Agama Fachrul Razi memberi perhatian dan keberpihakan terhadap kondisi madarasah. Guru maderasah yang terdampak Covid-19 juga harus mendapat perhatian lebih dari Menag.
Yandri menuturkan, sebelum pandemi berlangsung kondisi mereka sudah mengkhawatirkan, apalagi saat ini. Ia berujar, dari laporan beberapa anggota di dapilnya masing-masing diketahui bahkan ada guru madrasah yang sudah tidak digaji selama tiga bulan.
Hal itu disampaikan Yandri saat rapat dengan Fachrul dalam membahas alokasi anggaran Kementerian Agama RI.
"Oleh karena itu kita pastikan pak menteri bahwa sama pak, madrasah hari ini banyak yang tutup pak, mereka enggak punya pemasukan, yang sekolah enggak ada, yang bayar juga enggak ada. Jangankan ketika pandemi seperti ini pak, ketika normal saja mereka tertatih-tatih," kata Yandri, Jumat (26/6/2020).
Baca Juga: Ajudan Salah Satu Ketua Rumpun Gugus Tugas Covid-19 Jatim Positif Corona
"Gaji guru pak menteri, di Lampung itu satu bulan ada Rp 150 ribu loh pak. Di Banten di tempat saya maksimal Rp 500 ribu gaji para guru di madrasah-madrasah, apakah itu di diniyah, ibtidayah, sanawiyah, aliyah sungguh memperhatinkan pak," sambung Yandri.
Yandri meminta agar Kementerian Agama dapat hadir di tengah kondisi terpuruk para madrasah beserta gurunya. Baik dari sisi perhatian maupun dari sisi pendanaan melalui alokasi anggaran.
"Saya kira ini penting pak menteri untuk kita hadir pak, kalau masalah nominal masalah jumlah, saya kira itu bisa kita diskusikan dengan baik. Tapi kehadiran, keberpihakan kita untuk ikut merasakan penderitaan guru-guru madrasah di semua tingkatan di Indonesia. Saya kira itu penting kita pastikan untuk kita realisasikan," kata Yandri.
Sebelumnya, Yandri mengapresiasi alokasi anggaran dari Kemenag untuk pendidikan Islam baik di madrasah maupun pondok pesantren.
"Dari Rp66,7 triliun saya yakin memang sudah ada untuk madrasah swasta, pondok pesantren dan sebagainya honor termasuk inpassing dan juga didetailkan oleh pak Dirjenpendis itu di Rp3,8 triliun ada Rp1,3 untuk yang saya sebutkan tadi. Kami menyambut baik itu pak, kami apresiasi kemauan bapak menteri beserta seluruh jajarannya keberpihakan itu," uhar Yandri.
Baca Juga: Politikus Pakistan Serukan Lawan Corona dengan Banyak Tidur