Suara.com - Beredar sebuah kabar yang menyebutkan bahwa aliran komunisme dan gerakan PKI bangkit lewat PDIP.
Kabar ini beredar di sosial media Facebook yang diunggah oleh akun Billy Sugianto As ke grup INDONESIA BERSUARA.
Akun tersebut membagikan sebuah tautan artikel berjudul "Purn TNI Prijant: Aliran Komunis & Gerakan PKI Bangkit Lewat PDIP" dengan narasi sebagai berikut:
"Lebih jauh, Prijanto mengatakan, istilah petugas partai yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi juga dinilai modus komunisme. Sebab, istilah petugas partai mirip dengan pekerja partai yang pernah dikatakan tokoh PKI DN Aidit."
Baca Juga: Eks Menteri Mengaku Bangga Jadi Musuh PKI, Minta Batalkan RUU HIP
Lalu benarkah bahwa komunisme dan gerakan PKI bangkit lewat PDIP?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -jaringan Suara.com, konten yang membagikan klaim bahwa komunisme dan gerakan PKI bangkit lewat PDIP adalah konten yang menyesatkan.
Konten itu dibuat dengan menggunakan bahan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu.
Artikel tersebut membagikan isu lama yang telah diklarifikasi sebelumnya.
Baca Juga: Bendera Dibakar Massa di DPR, Ganjar: Itu Menyudutkan Seolah PDIP PKI
Pada 7 Februari 2019 lalu, Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah pernah mengklarifikasi bahwa Presiden Jokowi selalu berusaha menjelaskan soal berbagai isu dan fitnah termasuk soal Jokowi adalah PKI dan Komunis.
Selain itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kaitan apapun dengan PKI. Ia mengatakan jika kader yang memiliki keanggotaan partai lain saja pasti dipecat apalagi jika bergabung sebagai anggota PKI.
Sebagai tambahan, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang mengaku sebagai orang PDIP sejak lama menegaskan bahwa tidak ada orang PDIP yang berada di jalur komunisme karena mereka berada di barsan sesuai konstitusi dan dasar negara.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut bahwa komunisme dan gerakan PKI bangkit lewat PDIP adalah klaim yang salah. Konten yang membagikan kabar tersebut masuk daam hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.