Kedubes China Disebut Rendahkan Pekerja RI, Rizal Ramli: Segitu Beraninya?

Jum'at, 26 Juni 2020 | 14:56 WIB
Kedubes China Disebut Rendahkan Pekerja RI, Rizal Ramli: Segitu Beraninya?
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom senior Rizal Ramli merasa tersinggung dengan pernyataan Konselor Bidang Ekonomi dan Bisnis Kedubes China untuk RI Wang Liping. Pasalnya, Wang mengatakan jika pekerja lokal Indonesia kurang terampil apabila dibandingkan dengan pekerja asal China.

Melalui akun Twitter-nya @RamliRizal, politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Gusdur itu menilai, pernyataan tersebut tak patut dikeluarkan oleh perwakilan dari Kedubes China.

Rizal juga menganggap penilaian Wang terhadap pekerja Indonesia tidak sepenuhnya benar. Ia bahkan mempertanyakan mengapa Wang Liping berani mengatakan hal demikian.

"Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar dan agak kurang ajar dari seorang Dubes. Kok segitu beraninya?" kata Rizal via akun Twitter-nya @RamliRizal.

Baca Juga: TKA China yang Masuk ke Sultra Pakai Visa Kerja

Cuitan Rizal Ramli soal pernyataan Wang Liping (Twitter).
Cuitan Rizal Ramli soal pernyataan Wang Liping (Twitter).

Cuitan itu kemudian mengundang polemik. Warganet, melalui kolom reply akun @RamliRizal memberikan beragam komentar terkait hal tersebut.

"Kita jangan terlalu lah anti China, wong dari dulu China itu hidup berdampingan dan membantu Indonesia di masa lampau. Lah emang dia punya uang banyak dan punya teknologinya. Harusnya kita belajar dari mereka. Positive thinking aja lah," kata @iwalanwar.

"Suruh adu saja kalau memang mereka punya skill. Saya pun sebagai anak Indonesia sangat tersinggung sekali," tulis @mon_stones.

Sebelumnya, Wang Liping melalui video teleconference bersama wartawan, Rabu (24/6/2020) mengeluarkan pernyataan terkait kinerja dan gaji para pekerja asal China dan pekerja lokal dari Indonesia.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan jika perusahaan China tidak menggaji karyawannya berdasarkan latar belakang kebangsaan melainkan dari kontribusi dan produktivitas masing-masing pekerja.

Baca Juga: Mendarat di Bandara Haluoleo, 156 TKA China Dikawal Ketat Polisi dan TNI

"Pertama perusahaan Tiongkok sama seperti semua perusahaan dunia, mereka menaikkan gaji karena kontribusi dan produktivitas pekerja, tidak ada kaitan soal kebangsaan. Ahli teknis Indonesia pun mendapat gaji lebih besar daripada pekerja Tiongkok biasa," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI