Malaysia Sukses! 100 Hari Lockdown, Hanya Tersisa 208 Kasus Corona

Jum'at, 26 Juni 2020 | 14:41 WIB
Malaysia Sukses! 100 Hari Lockdown, Hanya Tersisa 208 Kasus Corona
Ilustrasi covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malaysia sukses menekan penularan virus corona covid-19 dan menyisakan 208 kasus yang kini tengah ditangani.

Hal ini terlihat saat pemerintah memberikan laporan 100 hari movement control order (MCO) alias lockdown.

Menyadur The Star pada Jumat (26/06/2020), Direktur jenderal kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan negaranya kini sedang dalam masa pemulihan dengan penerapan new normal.

"Jumlah kasus aktif kini turun menjadi hanya 208 dan tingkat kematian turun menjadi 1,4 persen dari total kasus. Ini menunjukkan bahwa Malaysia sedang dalam fase pemulihan," ujarnya.

Baca Juga: Menyerah Lawan Corona, Peru Hapus Lockdown Meski Ada Lonjakan Kasus

"Keberhasilan meratakan grafik Covid-19 dan juga mengurangi penyebaran kasus di masyarakat adalah hasil dari tindakan yang diambil oleh semua pihak, termasuk masyarakat," katanya.

Noor Hisham mengatakan, pihak pemerintah dan masyarakat sudah bekerja secara bahu membahu dalam mengatasi pandemi.

Prediksi berakhirnya penyebaran wabah virus corona di Malaysia [data driven]
Prediksi berakhirnya penyebaran wabah virus corona di Malaysia [data driven]

Pada tanggal 18 Maret, Malaysia mengunci negaranya ketika nyaris 800 orang positif virus corona dan dua kematian pertama dicatat sehari sebelum lockdown.

Pemerintah setempat langsung membatasi pergerakan dan menutup perbatasan sehingga Kementerian Kesehatan punya kesempatan untuk meningkatkan kapasitas kesehatan masyarakat, laboratorium, klinik kesehatan, dan rumah sakit.

Pada saat yang sama, kementerian bekerja secara agresif di lapangan untuk terus mendeteksi, menguji, mengisolasi, dan mengobati kasus Covid-19 di rumah sakit.

Baca Juga: Efek Lockdown Membuat Panel Surya Bekerja Lebih Efisien

Suasana salah satu supermarket di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur barang-barang tampak habis diborong warga beberapa jam sebelum pemberlakuan lockdown. (Foto: AFP)
Suasana salah satu supermarket di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur barang-barang tampak habis diborong warga beberapa jam sebelum pemberlakuan lockdown. (Foto: AFP)

"Pada tanggal 18 Maret, total kapasitas pengujian harian untuk uji Reaksi Transkrip-Polimerase Terbalik Real-Time (RTPCR) hanya 6.210 tes dengan jumlah total tempat tidur rumah sakit dan fasilitas yang sesuai di 4.433 unit, 273 tempat tidur di Unit Perawatan Intensif (ICU) dan 626 mesin alat bantu pernapasan khusus untuk pasien Covid-19.

"Jumlah kasus aktif tertinggi selama fase MCO adalah pada 5 April dengan 2.596 kasus aktif, sementara jumlah kematian adalah 1,67 persen dari total jumlah kasus," katanya.

Dia menambahkan bahwa selama periode ini, kapasitas pengujian harian untuk RTPCR meningkat empat kali lipat menjadi 27.233 tes dengan total tempat tidur di rumah sakit, ICU dan respirator masing-masing 8.794 unit, 438 unit dan 1.097 mesin.

Dirjen Kesehatan mengatakan jumlah total kasus aktif adalah 2.596 dan angka kematian adalah 1,62% dari total jumlah kasus.

"Hari ini adalah hari ke-100 sejak MCO mulai berlaku, negara ini memiliki kemampuan untuk melakukan 36.812 uji laboratorium RTPCR yang enam kali lebih tinggi sebelum MCO dan memiliki 6.397 tempat tidur untuk Covid-19.

Saat ini rumah sakit di Malaysia memiliki 442 tempat tidur di ICU untuk pasien Covid-19 yang sekarang digunakan oleh pasien lain.

"Begitu juga dengan mesin ventilator karena hanya ada dua kasus Covid-19 yang menggunakan ventilator," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI