Rekaman Gajah Disiksa saat 'Sekolah' Beredar, Videonya Bikin Ngilu

Jum'at, 26 Juni 2020 | 13:22 WIB
Rekaman Gajah Disiksa saat 'Sekolah' Beredar, Videonya Bikin Ngilu
Ilustrasi kawanan gajah Thailand.[Katie Hollamby/Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - World Animal Protection merilis video penyiksaan gajah saat mereka 'sekolah' agar pintar membuat pertunjukan apik untuk manusia. Menyadur Daily Mail pada Jumat (26/06/2020), gajah-gajah ini tertekan secara mental sejak kecil dan dipisah paksa dari ibu mereka.

Rekaman video menunjukkan gajah-gajah disiksa menggunakan kail logam yang digunakan untuk menusuk daerah sensitif dan rantai untuk menahannya. Praktik seperti ini sering digunakan dan tentu saja membuat gajah tertekan.

Dalam video lainnya terlihat 8 ekor gajah diikat dengan tali yang di terpasang di kayu untuk dipukul berulang kali. Gajah-gajah ini dilatih agar 'pintar berjalan' dengan ikatan yang menyiksa di sepanjang jalan raya yang sibuk.

Cuplikan lainnya memperlihatkan gajah kecil yang meratap kesakitan dalam belenggu rantai diantara pepohonan. Tak lama, gajah itu akhirnya jatuh tak kuat menahan perih.

Baca Juga: Cegah COVID-19, Pasar Hewan Gamping Semprot Hewan dengan Antiseptik

Gajah disiksa. (World Animal Organisation)
Gajah disiksa. (World Animal Protection)

Gajah lainnya dipaksa berdiri dengan dua kaki belakang sementara dua kaki depannya diikat. Seekor bayi gajah yang ketakutan dirantai ke tiang kayu sambil dipaksa memutar hoola hoop di belalainya.

Organisasi kesejahteraan hewan global menyerukan kepada wisatawan Australia untuk menghindari tempat wisata gajah yang menawarkan interaksi langsung seperti Thailand dan Bali ketika pariwisata menggeliat kembali setelah virus corona mereda.

Gajah disiksa. (World Animal Organisation)
Gajah disiksa. (World Animal Protection)

"Pariwisata telah berhenti, tetapi akan dibangun kembali dan ini adalah kesempatan ideal untuk menciptakan masa depan yang bertanggung jawab dan tangguh untuk hewan liar," ujar Ben Pearson, Kepala Kampanye World Animal Protection New Zealand.

"Kami menyerukan industri perjalanan untuk merevisi kebijakan satwa liar mereka dan berhenti menawarkan pengalaman eksploitatif kepada pelanggan mereka," katanya.

Gajah disiksa. (World Animal Organisation)
Gajah disiksa. (World Animal Protection)

"Menunggang gajah dan interaksi lainnya seperti pertunjukkan dan mandi berarti mendukung kekejaman terhadap binatang yang akut," lanjutnya.Sebuah laporan 2018 oleh World Animal Protection mendokumentasikan banyak tempat wisata di Bali yang menawarkan kegiatan menunggang gajah dan interaksi lainnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Umat Ganti Hewan Kurban dengan Sedekah Uang

World Animal Protection menawarkan solusi jangka panjang berkelanjutan atas kejadian ini. Mereka menyarankan pihak travel yang memiliki andil besar untuk menghindari tawaran paket wisata gajah dengan interaksi langsung.

Gajah disiksa. (World Animal Organisation)
Gajah disiksa. (World Animal Protection)

Sebagai gantinya, pihak agen bisa menawarkan paket yang lebih ramah seperti mengamati gajah dalam habitat alami sehingga mendukung wisata yang ramah dan aman bagi gajah-gajah ini.

Pilihan ini dianggap paling ideal untuk masa depan gajah dan juga untuk pawang gajah yang biasanya berasal dari masyarakat setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI