Suara.com - Seorang kepala desa di Tabalong, Kalimantan Selatan ditembak mati di pinggir jalan. Tepatnya di sebuah jembatan di sana.
Kekinian, Kepolisian Resor Tabalong, Kalimantan Selatan sudah mengantongi identitas pelaku penembakan Kepala Desa Jirak Kecamatan Pugaan Suriansyah (38) dan saat ini masih terus dilakukan penyelidikan di lapangan.
Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori menyampaikan petugas hingga saat ini masih melakukan pengejaran pascakasus penembakan di Desa Ampukung RT 1 Kecamatan Kelua yang menewaskan seorang kepala desa setempat pada Rabu (24/6/2020) malam.
"Kita sudah mengantongi identitas pelaku penembakan dan saat ini anggota masih dilakukan pengejaran," ucap Kapolres di Tanjung, Kamis kemarin.
Baca Juga: Gelombang Protes Baru di AS, Buntut Polisi Tembak Mati Warga Kulit Hitam
Dikatakannya, sebelumnya korban ditemukan oleh sejumlah saksi mata tergeletak tak bernyawa di sekitar jembatan Desa Ampukung.
Kejadian ini diketahui petugas Polsek Kelua sekitar pukul 22.00 Wita dan petugas gabungan beserta Inafis Satreskrim Polres Tabalong mendatangi lokasi kejadian serta melakukan olah Tempat Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).
Sementara, Kasatreskrim Iptu Matnur mengatakan hasil pemeriksaan tubuh korban ditemukan luka berupa lubang kecil di bagian dada sebelah kiri dan di lengan sebelah kiri.
"Untuk barang bukti yang diamankan sementara ini berupan senapan angin merek Sharp ACC Spesial bersama 10 butir amunisi kaliber 4,5 milimeter," kata Matnur.
Terus dikatakannya, selain senapan angin polisi juga mengamankan satu lembar baju kaos warna biru milik korban, satu lembar sarung warna kombinasi kotak kotak hijau tua, satu unit sepeda motor dinas merk Honda Vario warna merah Nomor Polisi DA 6979 UBU dan satu unit hp milik korban.
Baca Juga: Polisi Tembak Mati Dua Kawanan Perampok Spesialis Minimarket
"Kita berdoa saja agar kasus ini cepat terungkap dan pelakupun cepat tertangkap, percayakan kasus ini kepada pihak kepolisian yang menanganinya," tutur orang nomor satu di jajaran Polres Tabalong itu. (Antara)