Lagi, Situs Resmi Dewan Pers Diretas Hacker

Kamis, 25 Juni 2020 | 23:47 WIB
Lagi, Situs Resmi Dewan Pers Diretas Hacker
Tangkapan layar peretasan situs Dewan Pers. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situs resmi milik Dewan Pers diretas orang tak bertanggung jawab pada Kamis (25/6/2020) malam. Pihak Dewan Pers pun membenarkan kejadian tersebut.

Berdasarkan pantauan Suara.com pada Kamis (25/6/2020) malam, situs Dewan Pers sulit dibuka dan menunjukan bahwa situs telah diretas dengan nama 'Rebelsuck'. Pihak peretas hanya melampirkan gambar tokoh anime dalam situs tersebut.

"Hacked by Rebelsuck. Hello admin please patch your system your security is to low," tulis peretas dalam situs resmi Dewan Pers seperti dilihat Suara.com.

Adapun, Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Penelitian Pendataan dan Rafikasi Pers Ahmad Djauhar membenarkan bahwa situs resmi miliki Dewan Pers telah diretas oleh orang tak bertanggung jawab.

Baca Juga: Jadi Konstituen Dewan Pers, AMSI Perkuat Jurnalisme Digital Berkualitas

"Betul (telah diretas), tim IT kami sedang bekerja keras untuk mengatasi hal itu," kata Ahmad saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (25/6/2020).

Ahmad menjelaskan, bahwa peretasan terhadap situs resmi milik Dewan Pers relatif mudah terjadi lantaran beberapa aplikasi yang disediakan terdapat celah untuk diretas.

"Karena untuk pendaftaran perusahaan pers agar diverifikasi oleh Dewan Pers, misalnya, mereka kan harus mengupload sejumlah file ke website Dewan Pers, nah kebaikan ini yang rupanya dimanfaatkan oleh mereka yang berniat jahat tadi untuk mengacaukan website Dewan Pers."

Menurut Ahmad, peretasan ini cukup sering terjadi pada situs resmi milik Dewan Pers.

"Dan ini mereka lakukan cukup sering, sehingga sangat mengganggu website yang banyak dimanfaatkan untuk kepentingan publik tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Komisi I Dukung Dewan Pers Lindungi Jurnalis Saat Peliputan Covid-19

Lebih lanjut, kekinian, kata Ahmad, pihaknya bersama tim ahli IT sedang terus berupaya memperbaiki sistem situs yang diretas.

"Baru pagi tadi kami konsultasikan dengan Tim IT kami soal tersebut. Mereka memang segera bergerak cepat, tapi serangan yang datang memang teramat sering, sehingga mengganggu kerja tim untuk mengatasi hal ini. Kami juga sedang meminta bantuan dari para ahli level nasional, karena kami lembaga nasional juga," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI