Suara.com - Jerman melarang penjualan plastik sekali pakai mulai 3 Juli 2021. Menyadur ABC News pada Kamis (25/06/2020) aturan ini sejalan dengan arahan Uni Eropa untuk mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Kabinet Jerman sepakat mengakhiri penjualan plastik sekali pakai meliputi alat makan seperti piring, sendok, garpu, tongkat pengaduk serta cangkir dan kotak polystyrene mulai tahun depan.
Selain alat makan, cotton buds yang terbuat dari plastik sekali pakai juga akan dilarang penjualannya.
Menteri Lingkungan Hidup Svenja Schulze mengatakan langkah ini adalah upaya untuk menghilangkan 'kebiasaan membuang' plastik sekali pakai.
Baca Juga: Penampakan Sinar Matahari Perisahan dari Stasiun Penelitian Antartika
Disebutkan jika 20% sampah yang dikumpulkan di taman dan tempat-tempat umum lainnya terdiri dari plastik sekali pakai, terutama wadah polistiren.
Plastik membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terdegradasi dan partikel mikroskopis telah ditemukan di dalam tubuh ikan, burung, dan hewan lainnya.
Sementara itu menyadur DW, berdasarkan data yang dipublikasikan Badan Lingkungan Hidup Jerman atau Umweltbundesamt (UBA), Jerman mencetak rekor untuk limbah bahan pengepakan di tahun 2017, dimana limbah saat itu mencapai 18,7 juta ton.
Dalam perkembangan terpisah, disebutkan jika limbah plastik sudah mengkontaminasi Antartika. Limbah berupa polistiren ini bahkan ditemukan dalam organisme kecil yang tinggal di daratan paling terpencil di muka bumi.
Hingga kini, masih terjadi perdebatan di kalangan peneliti tentang mikroplastik yang menyebar di seluruh lautan di dunia dan penemuan ini bisa mengerucutkan kesimpulan bahwa kontaminasi pada rantai makanan sudah ada di Antartika.
Baca Juga: Krisis Iklim Ubah Salju Antartika Menjadi Hijau
"Jadi plastik sudah masuk di jaringan tanah yang paling terpencil di planet ini, dengan potensi risiko bagi seluruh biota dan ekosistem", jelas ilmuwan dalam jurnal Biology Letters.