Anak Ratu yang berusia 15 tahun 20 hari ini disebutnya sudah pasti tak akan dapat sekolah dengan sistem ini. Namun Janda dua anak ini tetap bertekad mencoba dengan pesimis.
Pukul 06.30 WIB atau 30 menit setelah PPDB jalur zonasi dibuka, Ratu mendapati situs resmi untuk mendaftar, ppdb.jakarta.go.id tak bisa diakses. Ia kembali mencoba sekitar 1 jam 15 menit setelahnya.
Begitu situs sudah bisa diakses, ia memilih untuk tidak langsung mendaftarkan anaknya. Ratu lantas pergi berjalan keluar dari Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat tempatnya tinggal.
Ia lantas izin kepada anaknya melalui aplikasi pesan singkat untuk pergi. Tak lupa ia juga memberikan instruksi cara mendaftar PPDB ke buah hatinya.
Baca Juga: Telanjur Ngegas, Siswa Tak Berkutik Salah Kirim Pesan ke Panitia PPDB
"Saya tadi pura-pura pergi, mungkin ini trik saya gitu ya, supaya anak saya tahu kondisi yang ada kan. Saya cuma WA dia, padahal saya ada di situ juga. Saya WA dia nanti begini-begini ya caranya, ini sekolahannya," kata Ratu saat dihubungi Suara.com, Kamis (25/6/2020).
Melalui sambungan telpon, Ratu menceritakan hasil yang membuatnya semakin kecewa. Selama berbicara, suara Ratu terdengar berat dan bergetar seperti menahan tangis.
"Ternyata pas dia masukin, dia langsung nanya 'mama kok nama aku gak ada ya? Ya sudah nak diemin dulu," tutur Ratu menirukan pertanyaan anaknya melalui pesan singkat.
Mendengar kabar itu, ia yang sedang tak bersama anaknya langsung membuka situs PPDB. Benar saja, ia mendapati anaknya sudah tak terdaftar sebagai calon siswa karena umurnya yang lebih muda dari pada pendaftar lainnya.
Ratu mengaku sudah tahu hasilnya akan seperti ini. Namun ia ingin anaknya tahu dan belajar dari pengalaman pahit yang harus diterima.
Baca Juga: PPDB Jakarta Tetap Pakai Syarat Usia, Orang Tua Kecewa Anaknya Tak Lolos
"Terus saya bilang, 'ya sudah nak besok dicoba lagi ini kan baru hari pertama.' Saya gak mau bilang kamu gak bisa karena usia. Jadi besok dicoba lagi, kalau gak bisa ya sudah nak," ucap Ratu.