Bantu Murid yang Tak punya Akses Internet, Lagos Bagikan Ponsel Gratis

Kamis, 25 Juni 2020 | 15:50 WIB
Bantu Murid yang Tak punya Akses Internet, Lagos Bagikan Ponsel Gratis
Ilustrasi kelas kosong karena pandemi virus corona. (Unsplash/Feliphe S)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Lagos telah membagikan sekitar 20 ribu ponsel gratis kepada murid guna memudahkan akses belajar online selama pandemi virus corona.

Menyadur The Guardian, Kamis (25/6/2020), jutaan anak di Lagos yang saat ini tengah menjalani pembelajaran jarak jauh, sebagian besar di antaranya terpaksa tak dapat mengakses kelas online karena keterbatasan sinyal internet, listrik, hingga paket data.

Berkaca pada adanya keterbatasann akses dan perkiraan masih lamanya penutupan ruang kelas, pemerintah lantas berupaya membuka jalan dengan membagikan ponsel gratis yang telah dibekali aplikasi belajar mengajar, Roducate.

"Sudah cukup jelas kita tidak akan kembali ke keadaan semula," ujar Folasade Adefisayo, komisioner departemen pendidikan di kota Lagos.

Baca Juga: Ini Wisata Bali yang Dikunjungi Miliarder Rusia Sebelum Tewas Kecelakaan

"Kami harus mengelola virus ini untuk sementara waktu, dan kami melihat e-learning efisien dan menarik. Anak-anak menyukai aplikasi ini, dan sejauh ini kami melihatnya sebagai bagian dari bagaimana mereka dapat belajar di masa depan," imbuhnya.

Penggunaan telepon pintar dan akses internet di Nigeria telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, penggunanya rata-rata adalah orang kaya lantaran harga data internet di negara ini termasuk yang paling mahal di seantero Afrika.

"Masalahnya adalah demografi anak-anak di sekolah umum, mereka tidak memilki akses ke perangkat dan mereka tidak dapat membeli data," jelas komisioner.

Seorang siswa di pulau terpencil, Umar, mengatakan cukup terbantu dengan adanya telepon gratis. Namun, ia masih memiliki kendala lain seperti listrik dan data.

Umar menyebut pasokan listrik tak selalu ada di kampungnya. Sedangkan, harga data internet dirasa terlalu mahal. Akibatnya, ia acapkali melewatkan kelas online.

Baca Juga: Hijaber Tewas Berlumuran Darah Berinisial FN, Warga Kediri

"Saya masih ketinggalan sekolah dan kelas online, tapi telepon (gratis) membawa perubahan besar, ini efektif dan memberi saya stabilitas," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI