Harta Benda Ludes Terbakar, Satu Keluarga Tinggal di Kandang Sapi

Kamis, 25 Juni 2020 | 14:14 WIB
Harta Benda Ludes Terbakar, Satu Keluarga Tinggal di Kandang Sapi
Sekeluarga tinggal di kandang sapi (Dok Harian Metro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasarudin Mat Ali (39) bersama istri dan ketiga anaknya terpaksa menempati sebuah kandang sapi untuk makan dan tidur sehari-hari. Rumah beserta seluruh harta bendanya telah hangus akibat kebakaran.

Warga Kampung Kuala Besar, Badang, Kota Bharu, Malaysia ini menjadikan kandang sapi sebagai 'surga' bagi mereka. Lantai kayu yang sebelumnya dijadikan tempat pembuangan kotoran sapi itu dijadikan sebagai alas tidur Nasarudin dan keluarga.

Untuk masuk ke dalam kandang itu, ia dan keluarga harus berjalan sambil menundukka kepala karena atap andang yang rendah.

Dialihbahasakan dari Harian Metro, Kamis (25/6/2020), delapan tahun lalu rumah yang ia tempati bersama kedua orang tuanya mengalami kebakaran hebat. Hanya ruangan dapur yang berhasil selamat dari jilatan api.

Baca Juga: Selektif, Google Kini Juga Melabeli Cek Fakta Pada Gambar yang Meragukan

Usai insiden kebakaran, ia mengaku mendapatkan bantuan dari seorang wakil rakyat sebuah rumah. Namun, karena rumah tersebut kecil sehingga tak cukup ditinggali mereka sekeluarga, Nasarudin memutuskan untuk tinggal di kandang sapi milik mendiang ayahnya.

"Saya tidak mau menyusahkan keluarga. Saya perbaiki kandang sapi ini untuk dijadikan rumah bagi kami sekeluarga berteduh dari hujan dan panas matahari," ungkapnya.

Kandang yang dijadikan rumah bagi Nasarudin dan keluarga jauh dari kata layak. Untuk keperluan mandi dan buang air, Naarudin dan keluarga harus berjalan sekitar 40 meter ke rumah orang tuanya.

Tak hanya itu, tempat mereka berteduh itu juga seringkali dimasuki hewan seperti ular. Bahkan, ketika hujan air hujan akan masuk ke dalam karena atap telah bocor dan dinding yang berlubang.

Untuk bertahan hidup, sehari-hari Nasarudin bekerja menjadi buruh serabutan yang tak menentu. Ia juga mencoba menjual air tebu untuk biaya makan sehari-hari.

Baca Juga: Gegara Ngebut, Pemilik Rusak Motor Sendiri Saat Dikejar Warga di Sukabumi

Nasarudin mengaku pernah mengajukan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun, permohonannya hingga kini tak pernah mendapatkan respons dari pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI