Rumah Hantu Jepang Pakai Drive-thru, Seramnya Para Tamu Dikurung di Mobil

Kamis, 25 Juni 2020 | 13:39 WIB
Rumah Hantu Jepang Pakai Drive-thru, Seramnya Para Tamu Dikurung di Mobil
Ilustrasi wahana rumah hantu di Jepang (Instagram.com/honanchoobaken)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Jepang yang ingin merasakan sensasi menyeramkan wahana rumah hantu tetap bisa melakukannya meskipun sedang kondisi pandemi Covid-19. Tentunya dengan sistem yang berbeda, sekilas mirip restoran cepat saji.

Menyadur The Star pada Kamis (25/2/2020), sebuah rumah hantu disajikan dengan format drive-thru, sehingga pengunjung tetap akan berada di dalam mobil saat mengunjunginya. Sebagai tanda bahwa sudah siap untuk memulai petualangan, pengunjung harus membunyikan klakson.

Di dalam mobil, para pengunjung bisa berteriak sekeras yang mereka mau dan tanpa perlu mengenakan masker.

Menurut sang produser Kenta Iwana (25), rumah hantu dengan format baru ini dinilai lebih menakutkan daripada rumah hantu tradisional.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, Jepang Bingung Kekurangan Peserta untuk Uji Klinis

"Para tamu dikurung di dalam mobil, sehingga mereka tidak dapat melarikan diri dari suasana menyeramkan sampai akhir kunjungan," katanya.

Iwana mendapatkan ide tersebut setelah berjuang dengan serangkaian pembatalan oleh para pengunjung karena wabah virus corona yang juga melanda Negeri Sakura tersebut.

"Itu karena rumah berhantu menciptakan lingkungan dengan tiga C," katanya, merujuk pada kondisi bahwa para ahli Jepang memperingatkan risiko penyebaran virus pada ruang tertutup, tempat ramai, serta terjadinya kontak.

"Tiket untuk rumah hantu bergaya konvensional dibatalkan dan kami kehilangan sekitar 80 persen klien kami." ujarnya.

Tim Iwana biasanya disewa untuk membuat pengalaman rumah berhantu di taman hiburan dan tempat-tempat serupa. Rumah hantu normal akan menyajikan aktor hantu yang mengikuti pengunjung secara diam-diam dan berbisik langsung ke telinga mereka untuk menakuti mereka, namun semua itu mustahil saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jepang Kerahkan Superkomputer Tercepat di Dunia untuk Lawan Covid-19

Iwana dan timnya bernama Kowagarasetai awalnya mencoba untuk membuat pertunjukan yang sesuai dengan pedoman kesehatan saat pandemi dengan mengenakan maskerr yang dilukis dengan warna merah darah palsu dan memberikan suara teriakan menggunakan rekaman, tetapi sebagian besar acara mereka dibatalkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI