Kerap Dihalangi Ceramah, Tengku Zul: Emang Negara Ini Punya Kalian?

Kamis, 25 Juni 2020 | 13:35 WIB
Kerap Dihalangi Ceramah, Tengku Zul: Emang Negara Ini Punya Kalian?
Reflyl Harun dan Ustaz Tengku Zulkarnain.(Youtube/Refly Harun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain merasa kegiatan ceramah banyak dihalangi sejak Presiden Jokowi alias Joko Widodo memimpin. Namun, Tengku Zul cuek. Sebab, dirinya mengaku tidak pernah memakan uang dari hasil ceramah.

Pernyataan tersebut disampaikan Tengku Zulkarnain ketika diwawancarai oleh pakar hukum dan tata negara Refly Harun melalui kanal video Youtube milik Refly Harun seperti dikutip Suara.com, Kamis (25/6/2020).

Mulanya, Refly Harun mempertanyakan adakah kesulitan yang dihadapi Tengku Zul dalam hal kegiatan ceramah. Terlebih, kata Refly Harun, Tengku Zul dikenal sebagai pribadi yang keras dan acapkali mengkritik kebijakan pemerintah.

"Dengan sikat kritis terhadap pemerintahan, tidak mengalami kesulitan (ceramah). Biasanya kan orang kalau kritis dengan pemerintahan, perusahaan-perusahaan biasanya menolak, menjauhi. Ada mengalami hal seperti itu Tengku?" tanya Refly Harun.

Baca Juga: Heboh Seruan Dipecat dari MUI, Tengku Zul: Waspada Pengalihan Isu RUU HIP

Tengku Zul menjelaskan kegiatannya berceramah tidak pernah dilarang ketika masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal, imbuh Tengku Zul, saat itu dia juga gencar mengkritik kebijakan SBY.

"Waktu (zaman) Pak SBY, saya itu sangat kritis. Khotbah saya sampai diambil oleh Pak Din Syamsuddin. Itu keras sekali. Tapi Pak SBY nggak pernah 'mengganggu' saya. Artinya saya masih ceramah di Garuda Indonesia, Telkom, PLN, dan BUMN," tutur Tengku Zul.

Namun setelah Jokowi berkuasa, terang Tengku Zul, dirinya merasa tidak diperbolehkan ceramah, terutama di perusahaan milik negara. Bahkan, klaim Tengku Zul, bank swasta dan asing dilarang menerima dirinya sebagai penceramah.

"Tapi setelah Pak Jokowi, itu semua berhenti. Ditulisin surat tidak boleh (ceramah). Di Garuda Indonesia itu saya 20 tahun berceramah. Ketika direktur (Garuda) diganti, saya ditulisi surat tidak boleh ceramah. Pun demikian di BUMN. Sampai bank swasta dan asing ditulisin surat saya tidak boleh ceramah. Artinya dikira saya makan uang ceramah," kata Tengku Zul.

Dia mengatakan belum pernah mengalami hal seperti ini. Bahkan, ketika Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berkuasa, Tengku Zul mengklaim sering melontarkan kritik keras. Tapi, saat itu dia tidak pernah dihalangi untuk berceramah.

Baca Juga: Senggol Pancasila, Tengku Zul Kena Sindir: Otak Jarang Dipakai Bisa Beku

"Di zaman Jokowi inilah, saya dan kawan-kawan dicoret. Seolah-olah saya ini musuh negara. Saya bukan musuh negara. Saya cinta NKRI. Kalau nggak senang dengan kebijakan pemerintah, kenapa saya sampai dilarang hingga ke bank-bank swasta sampai ke Freeport. Saya ditulisin surat," ujar Tengku Zul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI