Suara.com - Tim kuasa hukum Panglima Serdadu eks Trimatra, Ruslan Buton kecewa dengan putusan hakim tunggal dalam sidang putusan gugatan praperadilan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2020).
Menurut mereka, hakim abai akan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 21//PUU-XII2014 terkait dua alat bukti dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka.
Kuasa hukum Ruslan Buton, Tonin Tachta mengatakan, hakim tunggal Hariyadi tutup mata dengan alasan yang disampaikan dalam persidangan. Untuk itu, Tonin menyimpulkan jika hukum tidak diakui di pengadilan.
"Hakim tutup mata dengan hal itu dengan alasan yang macam-macam tadi. Jadi dengan begini hukum tidak diakui di pengadilan. Kalau di pengadilan tidak diakui mau di mana lagi? Jujur kami sebagai pengacara sangat kecewa dengan putusan ini," kata Tonin seusai persidangan di PN Jakarta Selatan.
Baca Juga: Tok! Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Ruslan Buton
Selain itu, Tonin kembali menyinggung ihwal pemeriksaan sebagai calon tersangka yang tidak diterapkan pada Ruslan Buton. Menurutnya, keadilan sudah tidak tegak berdiri dalam kasus yang merundung pecatan TNI tersebut.
"Memang tidak ada pemeriksaan calon tersangka, ya dibebasin dong. Kalau gitu besok-besok orang main tangkap saja langsung tersangka. Dimana keadilan itu," katanya.
Diketahui, hakim Tunggal Hariyadi dalam pembacaan putusan menolak permohonan gugatan prapreradilan itu.
"Mengadili, satu menolak permohonan praperadilan pemohon untuk seluruhnya," ujar hakim Hariyadi saat membacakan putusan di ruang sidang utama PN Jakarta Selatan.
Hakim meniai jika penetapan status tersangka terhadap pecatan TNI tersebut telah sesuai dengan prosedur. Dia juga menyebut, penetapan tersangka juga telah memenuhi dua alat bukti yang sah.
Baca Juga: Hari Ini Putusan Sidang Praperadilan Ruslan Buton, Berikut Perjalanannya
"Hakim menyimpulkan penetapan tersangka telah memenuhi dua alat bukti yang sah," katanya.