Rekor! Brasil Catat 42.725 Kasus Baru Corona Dalam 24 Jam

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 25 Juni 2020 | 09:24 WIB
Rekor! Brasil Catat 42.725 Kasus Baru Corona Dalam 24 Jam
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brasil kembali mencatat rekor kasus virus corona dengan 42.725 kasus tambahan dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Brasi pada Rabu (24/6/2020).

Tercatat pula 1.185 kematian COVID-19 dalam kurun waktu yang sama.

Sejauh ini Brasil telah melaporkan hampir 1,2 juta kasus penyakit pernapasan, yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, sejak pandemi mulai melanda.

Sementara jumlah total kematian COVID-19 mencapai 53.830, menurut kementerian.

Baca Juga: Presiden Brasil Didesak Pakai Masker di Ruang Publik

Brasil merupakan negara terparah kedua yang dilanda wabah virus corona setelah Amerika Serikat. Mirip sikap Presiden AS Donald Trump, Presiden Brazil Jair Bolsonaro cenderung meremehkan risiko COVID-19. Itu sebabnya Bolsonaro juga dijuluki "Trump Tropis".

Sejak virus corona menjangkiti negerinya, Bolsonaro berselisih paham dengan otoritas medis di Brasil. Dua menteri kesehatannya telah meninggalkannya.

Bolsonaro berpendapat ambruknya aktivitas perekonomian yang disebabkan karantina wilayah berdampak lebih mematikan ketimbang virus corona itu sendiri.

Berkali-kali Bolsonaro tampil di muka publik tanpa mengenakan masker untuk memperlihatkan bahwa dia tak merasakan kengerian atas ancaman corona. Meskipun obat anti malaria chloroquine dan hydroxychloroquine tak terbukti manjur mengatasi corona, Bolsonaro menganjurkan warganya meminum obat itu untuk melawan corona.

Bolsonaro, dalam upaya menentang kebijakan karantina wilayah yang diterapkan para gubernur negara bagian, bergabung dengan para demonstran yang turun di jalan-jalan memprotes kebijakan isolasi wilayah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Buruk, Warga Brasil Plesiran ke Pantai Rio De Jenairo

Popularitas dan dukungan terhadap pemimpin sayap kanan Brasil itu mengalami penurunan saat jumlah kematian dan penularan corona terus meningkat. Namun Bolsonaro berkata bahwa tentara tak akan melengserkannya dari kekuasaan untuk menjaga demokrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI