Suara.com - Untuk kali pertama sejak tahun 2008, nilai pendapatan iklan Google Inc diprediksi merosot tajam.
Goole diprediksi bakal kehilangan pendapatan iklan hingga 5,3 persen bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Menyadur lembaga riset eMarketer pada Rabu (24/06/2020), pendapatan iklan Google diprediksi turun pada tahun 2020 dari USD 41,80 miliar atau Rp 594 triliun jadi USD 39,58 miliar atau Rp 563 triliun.
Analis utama eMarketer, Nicole Perrin mengatakan, penurunan pendapatan iklan ini merupakan dampak dari pandemi virus corona covid-19.
Baca Juga: Resmi Beroperasi, Google Cloud Region Jakarta Diharapkan Bantu UMKM
Banyak perusahaan yang mengalami krisis dan memangkas pengeluaran mereka, termasuk iklan di Google.
"Google telah meningkatkan pendapatan iklan Amerika Serikat di tingkat yang lebih lambat dari keseluruhan pasar iklan digital sejak 2016. Jadi tahun ini, Google akan kehilangan pangsa pasar iklan digital di AS," kata Nicole Perrin.
Selain itu, lesunya industri penerbangan juga memberi pengaruh besar terhadap bisnis perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, ini.
"Pendapatan bersih iklan Google AS akan menurun tahun ini terutama karena mundurnya pengeluaran dari iklan perjalanan. Sebelumnya, iklan perjalanan adalah salah satu yang tertinggi di mesin pencarian," kata Perrin.
Perjalanan menjadi industri yang paling terdampak selama pandemi dibandingkan industri mana pun. Perin melanjutkan, pengeluaran iklan yang terkait dengan e-commerce juga mengalami penurunan.
Baca Juga: Google Luncurkan Cloud Platfrom Region di Indonesia
"Amazon dilaporkan menarik iklannya dari pencarian Google awal tahun ini karena mereka berjuang untuk memenuhi permintaan pelanggan untuk layanan e-commerce-nya," ujarnya.