3. Nekat Jalan Kaki Dari Malaysia, 3 Warga Sambas Hilang di Hutan Kalimantan
Tiga Warga Kabupaten Sambas dikabarkan hilang di hutan. Laporan tersebut diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
BPBD Kapuas Hulu menerima laporan, jika mereka hilang di hutan, setelah nekat berjalan kaki pulang dari negara tetangga Malaysia melalui hutan perbatasan dengan maksud menembus ke Kapuas Hulu sejak 9 April 2020 silam.
"Kami sudah mendapatkan surat dari BPBD Kabupaten Sambas, karena tiga warga mereka yang bekerja di Malaysia diduga hilang di hutan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan saat dihubungi Antara di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu pada Senin (22/6/2020) malam.
Ia menjelaskan menurut surat dari BPBD Sambas ke Pemkab Kapuas Hulu, tiga warga Sambas yang diduga hilang di wilayah Kapuas Hulu tersebut yaitu Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
Kejadian hilangnya tiga warga Sambas tersebut bermula saat 9 April lalu, saat mereka bersama tiga orang rekan lainnya yaitu Rifki, Holdi dan Thamrin bermaksud pulang ke kampung halaman di Sambas dari Kapit, Malaysia dengan berjalan kaki. Mereka bermaksud menembus daerah Putussibau, Kapuas Hulu setelah bekerja di Malaysia.
"Saat itu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) masih tutup karena 'lockdown' dari Malaysia, sehingga mereka nekat berjalan kaki lewat hutan menuju wilayah Kapuas Hulu," katanya.
Namun, katanya, di tengah perjalanan mereka tersesat di hutan. Karena kekurangan bekal, mereka memutuskan berpisah di perjalanan, sedangkan Rifki dan Thamrin memutuskan kembali ke Kapit, Malaysia serta empat orang lainnya memutuskan melanjutkan perjalanan.
Kemudian, sekitar bulan Mei lalu, satu orang atas nama Holdi ditemukan warga yang sedang mencari ikan dan di bawa ke Desa Tanjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu.
Berdasarkan kejadian tersebut, maka masih tiga orang warga Sambas lainnya yang tidak diketahui keberadaannya yaitu Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
" Untuk saat ini kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, mengingat hutan di wilayah Kapuas Hulu cukup luas, sedangkan keberadaan mereka sulit untuk dilacak," katanya. [Antara]
Baca Juga: Massa Aksi Minta Pengusul RUU HIP Diusut, DPR: Kami Telusuri Lewat Rekaman
4. Sekolah Paksa Siswi Pakai Gamis, Mendikbud Nadiem Dapat Surat Terbuka
Sebuah surat terbuka ditulis untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud Nadiem Makarim) oleh aktivis perempuan dan Hak Asasi Manusia (HAM) Gayatri Wedotami. Dengan surat terbuka itu, Gayatri menyertakan pula tangkapan layar seragam gamis untuk siswi SD yang diunggah di Facebook.
Surat tersebut ia tujukan pada Nadiem supaya pihaknya meninjau ulang kebijakan sekolah yang mewajibkan para siswi untuk memakai busana gamis. Lebih lanjut, perempuan yang memiliki nama lain Syekhah Hefzibah itu menjelaskan perkara pemaksaan penggunaan busana gamis pada siswi sekolah. Ia menilai bahwa hal tersebut telah mencederai toleransi antar-umat beragama.
Baca Juga: 40 Anak yang Ikut Demo Tolak RUU HIP di DPR Terlantar, Mereka Kebingungan
5. Saat Mancing, Warga Temukan 3 Sumur Era Kerajaan Majapahit