Suara.com - Tentara Suriah menanggapi serangan Israel di Suriah selatan, tengah, dan timur yang menyebabkan dua tentara tewas, kata militer pada Selasa (23/6/2020) waktu setempat.
Pembelot militer dan sumber intelijen mengatakan bahwa gelombang serangan itu menargetkan pangkalan-pangkalan Iran.
Militer mengatakan jet-jet Israel menabrak sebuah pos tentara di kota Salamiya dan satu lagi di kota Sabura di provinsi Hama hanya beberapa jam setelah rudal menghantam instalasi militer lainnya di provinsi Deir al Zor di sepanjang perbatasan dengan Irak dan di Suriah selatan dekat perbatasan dengan Yordania.
Sebelumnya sebuah pernyataan militer mengatakan beberapa serangan terjadi secara bersamaan, satu di pos terdepan militer di Kabajib, sebelah timur provinsi Deir Zor dan di sekitar kota Sukhna.
Baca Juga: Donald Trump Desak Iran untuk Berunding, Hassan Rouhani: Bohong
Serangan ketiga menghantam instalasi militer lebih jauh ke selatan di kota Salkhad, dekat kota selatan Sweida. Dua tentara tewas dan empat lainnya luka-luka.
Pangkalan-pangkalan yang berada di berbagai wilayah di Suriah timur dan selatan diserang Israel dalam beberapa bulan terakhir dan yang diyakini memiliki kehadiran kuat milisi yang didukung Iran.
Seorang pembelot senior militer Suriah dan sumber intelijen regional mengatakan sebuah gudang senjata Iran di dekat kota Salamiya dibakar setelah berulang kali dibom sementara pusat komando di kota Sabura yang dijalankan oleh milisi Iran juga rusak parah.
Israel menolak berkomentar
Reuters melaporkan, sumber intelijen regional mengatakan serangan Israel terhadap Suriah adalah bagian dari perang bayangan yang disetujui oleh Washington dan bagian dari kebijakan anti-Iran yang telah merusak kekuatan militer Iran dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Aksi Prajurit TNI Hadang Tank Israel di Blue Line
Israel mengakui telah melakukan banyak serangan di dalam wilayah Suriah sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011.