Suara.com - Sejumlah masyarakat Indonesia tengah gemar bersepeda di tengah pandemi virus corona covid-19. Untuk di Jakarta, banyak dari anak muda tersebut bersepeda tengah malam, hingga berujung pembegalan.
Menanggapi hal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Arifin hanya bisa memberikan imbauan. Ia meminta agar masyarakat tak bersepeda sampai larut malam.
"Kita harus ingatkan ke pecinta sepeda, aktivitasnya jangan sampai kemudian melewati waktu yang sesungguhnya tidak juga baik. Melakukan aktivitas sepeda sampai tengah malam gitu," ujar Arifin saat dihubungi suara.com, Rabu (24/6/2020).
Arifin menjelaskan, dalam mengawasi pesepeda, pihaknya melakukan pengawasan lewat patroli harian. Pihaknya sudah membagi jumlah petugas yang akan melakukan penjagaan sampai malam.
Baca Juga: Ngeri, Penyakit DBD Bisa Perparah Kondisi Pasien Covid-19
"Kalau penjagaan malam itu sifatnya patroli. kalau anggota Satpol PP ada piket penuh," jelasnya.
Para petugas disebutnya sudah kerap menegur dan membubarkan kerumunan karena dianggap melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun menurutnya yang paling penting dalam pelaksanaan PSBB adalah kesadaran masyarakat.
"Jadi kembali lagi semua kepada kesadaran warga. Jadi keberhasilan PSBB ini kata kuncinya dari kesadaran warga, kedisiplinan warga, kepatuhan warga. Nah itu kata kuncinya," pungkasnya.
Sebelumnya aksi begal pesepeda tertangkap CCTV hingga videonya viral di media sosial. Pembegalan tersebut dilakukan oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor terhadap pesepeda di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu (17/6/2020).
Kejadian itu bermula ketika dua pelaku melintas di jalan yang terlihat sepi. Akan tetapi dua pelaku tersebut memutarkan sepeda motornya saat melihat korban tengah menggunakan sepedanya sambil bermain handphone.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Pakar Imbau Masyarakat Pakai Topi Saat Olahraga, Alasannya?
Saat itulah satu pelaku turun dari sepeda motor dan langsung menghadang korban. Ketika menjalankan aksinya, pelaku juga sempat membacok hingga perut korban terluka.