Suara.com - Presiden AS Donald Trump menuduh Barack Obama sebagai penghianat. Hal ini ia ucapkan dalam sesi wawancara dengan CBN pada Senin (22/06/2020). Menyadur Channel News Asia, Trump memberi tuduhan itu tanpa dasar yang jelas.
Saat itu, Trump ditanya oleh David Brody, potensi kejahatan apa yang kira-kira dilakukan oleh Barack Obama dan Trump menyebut 'penghianatan'.
"Ini pengkhianatan. Dengar, ketika lolos, saya sudah mengatakan bahwa mereka telah memata-matai kampanye kami. Mari kita lihat apa yang terjadi pada mereka sekarang."
Di bawah kepemimpinan Trump, Departemen Kehakiman AS meninjau penyelidikan dan menemukan campur tangan asing dalam pemilu 2016 yang ia menangkan.
Baca Juga: Barack Obama Kecam Kekerasan Rasial yang Menewaskan George Floyd
Mantan Penasihat Khusus Robert Mueller melakukan investigasi selama 21 bulan pada kampanye Trump dan menemukan propaganda dan peretasan Rusia untuk melukai lawan Trump dari Demokrat, Hillary Clinton.
Mueller juga mendokumentasikan banyak kontak antara tokoh kampanye Donald Trump dan Rusia. Hingga akhirnya Badan intelijen AS menyimpulkan ada campur tangan Rusia untuk pemenangan Trump dalam pemilihan 2016.
Trump ngamuk dan menuduh Obama memata-matai kampanyenya tapi saat itu ia tidak menyebutnya berkhianat.
Sementara itu, perwakilan untuk Obama yang dijadwalkan tampil di penggalangan dana virtual dengan Biden pada hari Selasa, mengatakan tidak akan berkomentar tentang tuduhan Trump.
Sebelum menuduh pengkhianat dan mata-mata, Trump juga pernah keliru menyebut Obama tidak lahir di Amerika. Semua upaya ini diyakini sebagai cara Donald Trump menjatuhkan Barack Obama.
Baca Juga: Sindir Trump, Barack Obama Sebut Penanganan Covid-19 di AS Kacau Balau