Suara.com - Seekor angsa betina ditemukan mati beberapa minggu usai sarang dan telurnya dihancurkan remaja iseng dengan lemparan batu.
Menyadur Inquirer.net, tiga dari enam telur angsa itu pecah setelah sekelompok remaja laki-laki melemparinya dengan batu di Bolton, inggris, pada bulan lalu.
Aktivis hewan mengabarkan bahwa dua telur lainnya juga pecah dalam serangan tersebut. Kondisi itu disebut membuat angsa betina itu stres.
Setelah kehilangan lima calon anaknya, angsa putih itu ditemukan mati di sarangnya pada Kamis, 18 Juni lalu.
Baca Juga: Boleh Dicoba, Lelaki Ini Sukses Dapat Calon Istri Berkat Spanduk Cari Jodoh
Aktivis margasatwa Sam Woodrow memprediksi angsa betina itu benar-benar mati karena 'patah hati' atau stres lantaran kehilangan telur dan juga pasangannya.
Salah satu pengguna Facaebook bernama James Mason juga sempat memposting kabar kematian angsa itu dalam sebuah grup bernama "All About Bolton".
Selain dirusak anak laki-laki, sarang angsa itu juga disebut Mason dihancurkan oleh anjing, bebek dan ayam.
"Pasangan angsa itu meninggalkannya sendirian dan sayangnya saya diberitahu pagi ini bahwa dia ditemukan mati di sarang," kata Mason.
"Rasanya ingin menangis karena saya telah mengikuti kemajuannya selama sekitar 12 minggu."
Baca Juga: Pergerakan di Bandara YIA Meningkat Jelang Pemberlakuan New Normal
Sementara itu, juru bicara Royal Society for Prevention of Cruelty to Animals menyatakan sudah mengetahui kabar kematian hewan berjenis unggas itu.
Menurut laporan Inquirer.net, angsa, sarang dan telurnya dilindungi oleh Undang-Undang Satwa dan Pedesaan 1981 dari AS Ryan Arcadio.