Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) tentang antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Rapat terbatas kali ini digelar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dari pengamatan Suara.com, sejumlah menteri mengenakan masker dan duduk dengan berjaga jarak. Selain itu di setiap meja juga disediakan cairan pencuci tangan.
Dalam ratas, Jokowi mengingatkan bahwa pekerjaan besar pemerintah yakni mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan atau karhutla.
Baca Juga: Jokowi: Kerugian Akibat Karhutla di Indonesia Capai Ratusan Triliun Rupiah
"Di tengah kesibukan kita dalam menghadapi pandemi ini jangan melupakan kita juga memiliki sebuah pekerjaan besar dalam rangka mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan. Oleh sebab itu rapat terbatas pada pagi hari ini kita akan mengingatkan kembali apa yang harus kita lakukan," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, dari laporan BMKG, Indonesia mengalami musim kemarau pada bulan April hingga Agustus. Namun kemarau sebagian besar di daerah zona, akan terjadi di bulan Agustus.
Karena itu, kata Jokowi, masih ada waktu untuk mengantisipasi kebakaran lahan hutan.
"Dari BMKG saya mendapatkan laporan bahwa 17 persen wilayah kita ini mengalami musim kemarau di bulan April, 38 persen memasuki musim kemarau di bulan Mei, 27 persen masuk awal musim kemarau di awal bulan Juni dan kemarau di sebagian besar daerah zona ini akan terjadi di bulan Agustus," ucap dia.
"Kita masih punya persiapan pendek 1 bulan untuk mengingatkan ini. Meskipun seingat saya bulan Januari atau Februari kita sudah membuat rapat besar di sini untuk itu saya ingatkan kembali," sambungnya.
Baca Juga: Mahfud MD Klaim Luasan Karhutla di Indonesia Kian Menurun
Dalam Ratas hadir pula, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BNPB Doni Monardo, Kapolri Jenderal Idham Aziz, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan sejumlah menteri lainnya.