Suara.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly menyesalkan keterlibatan John Kei dalam kasus pembunuhan. Yasonna menilai John Kei yang berstatus bebas besyarat tersebut sebelumnya menunjukan sikap yang baik.
Kekinian, pihak Kemenkumham masih menunggu keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian untuk memutuskan kebijakan terkait pembebasan bersyarat John Kei.
"Kita sesalkan kejadian ini, dulunya sebelum pembebasan bersyarat baik sudah ini. Tiba-tiba mungkin entahlah apa yang membuat ini. Kalau betul nanti dia terlibat di sini kita serahkan dulu ke polisi kita tunggu dulu polisi bagaimana status beliau," kata Yasonna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Yasonna mengungkapkan, John Kei baru dapat dikatakan bebas murni apabila pada tahun 2025. Dengan adanya kasus baru yang menjerat, bukan tidak mungkin John Kei bakal kembali berada di balik jeruji dengan jangka waktu lebih lama.
Baca Juga: John Kei Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
"Dia masih pembebasan bersyarat, tahun lalu kita keluarkan pembebasan bersyarat. Nah dia baru berkahir 2025 bebas murni tapi ada kejadian ini. Kita tunggu dulu bagaimana polisinya," ujar Yasonna.
"Kita kan anut azas praduga tak bersalah. Kalau polisi nyatakan tersangka maka dia sudah melanggar ketentuan pembebasan bersyarat. Jadi dia nanti di samping menjalankan hukuman lama ditambah dengan tindak pidana baru," Yasonna menambahkan.
Untuk diketahui, Kepolisian telah menetapkan John Kei dan 29 orang anak buahnya sebagai tersangka kasus penyerangan dan penembakan yang terjadi di perumahan Green Lake City, Tangerang dan Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Dalam kasus ini, John Kei dijerat pasal berlapis.
Pasal yang dijerat kepada John Kei di antaranya Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 88 KUHP tentang permufakatan jahat, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang perusakan dan Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Kelompok John Kei Menyerbu Nus Kei di Green Lake City
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, John Kei terbukti memberi perintah pada anak buahnya dalam kasus ini.