Patung Roosevelt Dianggap Simbol Rasisme, Donald Trump: Konyol

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 22 Juni 2020 | 17:04 WIB
Patung Roosevelt Dianggap Simbol Rasisme, Donald Trump: Konyol
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam jumpa pers penanganan pandemi COVID-19 di Gedung Putih, Washington, 19 Mei 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senin (22/6/2020) Presiden AS Donald Trump menyatakan menolak menurunkan patung Theodore Roosevelt yang berdiri di depan Museum Sejarah Alam di Kota New York, menyusul aksi protes anti rasisme besar-besaran yang dipicu kasus kematian George Floyd.

Patung tersebut menggambarkan figur Roosevelt menunggang kuda, dengan figur seorang pribumi Amerika dan seorang Afrika di sampingnya. Sejumlah pihak menganggapnya sebagai simbol diskriminasi rasial dan ekspansi kolonial.

"Konyol sekali, jangan lakukan itu," kata Trump lewat cuitannya di Twitter.

Sementara wali kota New York, Bill de Blasio, pada Minggu (21/6/2020) menyebut bahwa pemerintah kota mendukung permintaan pengelola museum untuk menurunkan patung tersebut karena "menggambarkan orang kulit hitam dan pribumi sebagai pihak yang takluk dan inferior secara ras."

Baca Juga: Biar Tak Ada Kasus Tambahan, Donald Trump Minta Tes Covid-19 Diperlambat

Presiden AS Donald Trump memberikan update pandemi virus corona, 15 April 2020. [AFP]
Presiden AS Donald Trump memberikan update pandemi virus corona, 15 April 2020. [AFP]

Di tengah demonstrasi anti rasisme yang masih terus berlangsung, para pengunjuk rasa di seluruh AS dan sejumlah negara di dunia menuntut pemerintah menurunkan patung-patung tokoh yang terkait dengan politik perbudakan semasa Konfederasi serta tokoh kolonial Eropa.

Trump juga menyatakan dirinya geram, dengan menyebut para demonstran telah bertingkah buruk.

"Gerakan sayap kiri yang tidak masuk akal itu sedang berupaya melakukan vandalisme terhadap sejarah kita, menodai monumen kita--monumen kita yang indah, menggulingkan patung, serta menghukum, mencap, mempersekusi siapa saja yang tidak menyetujui tuntutan mereka. Kita tak akan setuju," ucap Trump ketika berkampanye pekan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI