Bangkrut karena Corona, Pengusaha Muda Sewa Pembunuh Bayaran Demi Asuransi

Senin, 22 Juni 2020 | 15:29 WIB
Bangkrut karena Corona, Pengusaha Muda Sewa Pembunuh Bayaran Demi Asuransi
Ilustrasi garis polisi, TKP tindak kejahatan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengusaha asal Dehli, India, menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh dirinya, lantaran terlalu takut untuk melakukannya sendiri.

Menyadur Guardian, Senin (22/6/2020), Gaurav Bansal tewas di tangan empat orang yang sengaja ia sewa untuk memuluskan aksi bunuh dirinya.

Ia berharap, dengan kematiannya, uang polis asuransi bisa dicairkan.

Pengusaha berusia 40 tahun ini disebutkan putus asa, setelah bisnisnya bangkrut terdampak penguncian nasional India guna menekan sebaran virus corona covid-19.

Baca Juga: Ngeri Banget, Malas Gerak Berisiko Kena Kanker Hingga Kematian

Sebelum bunuh diri, ia dilaporkan telah mengambil pinjaman pribadi sebesar USD 7.900 atau setara Rp 112 juta.

Bansal mengakhiri hidup dengan gantung diri di sebuah pohon dengan bantuan empat orang yang ia sewa.

Kepolisian menemukan jasad Bansal di pohon dekat daerah Najafgarh, Delhi, pada 10 Juni.

Namun, melihat tangan si penguasaha yang terikat, polisi memutuskan untuk melakukan penyelidikan.

Melalui investigasi, polisi berhasil membekuk satu tersangka bernama A Koan, dengan melacak catatan panggilan dan aktivitas media sosial Bansal.

Baca Juga: Thailand Catat 3 Kasus Baru Virus Corona, Semuanya Berasal dari India

Koan menyebut telah berkerjasama dengan Suraj, Sumit, dan Manoj. Adapun Manoj merupakan seorang siswa yang masih berusia 18 tahun.

Dari pelaku berhasil diketahui bahwa motif bunuh diri Bansal adalah supaya keluarganya menerima uang asuransi.

Mulanya, si penguasaha akan dibunuh dengan cara ditembak, namun karena tak berhasil mendapatkan senjata api, opsi gantung diri di pohon pun dipilih.

Pada hari eksekusi, Bansal meminta empat orang tersebut untuk menggantungnya di pohon. Supaya nantinya mudah dikenali, pengusaha ini bahkan mengantongi kartu identitas.

Terkait hal ini, keluarga Bansal masih kesulitan mengetahui hasil penyelidikan polisi.

"Polisi belum memberi tahun kami tentang hal ini. Sulit bagi kami untuk percaya bahwa ipar saya terbunuh oleh seorang remaja yang ia temui di media sosial," ujar ipar Bansal.

"Dua hari lalu, polisi memberi tahu kami bahwa mereka telah menangkap empat tersangka tetapi tidak memberi tahu kami tentang detil pembunuhan yang direncanakan ini," sambungnya.

Keempat pembunuh tersebut mendapatkan bayaran sebesar Rp 17 juta untuk dibagi rata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI