Suara.com - Surat kabar di Amerika Serikat, The Tennessean, menanyangkan sebuah iklan yang disebut mengerikan. Pihaknya tengah memeriksa terkait iklan tersebut mengapa bisa tayang.
Menyadur The Guardian pada Senin (22/6/2020), iklan mengerikan itu dibayar oleh kelompok bernama Future For America. Isi iklannya adalah mengancam adanya serangan teroris di Nashville bulan Juli 2020.
Iklan tersebut mengklaim Donald Trump "adalah presiden terakhir AS" dan menampilkan foto Trump dan Paus Franciscus.
Iklan tersebut juga mengklaim bahwa sebuah bom nuklir akan diledakkan di Nashville dan menyebutkan serangan tersebut dilakukan oleh kepentingan "Islam" yang tidak spesifik.
Baca Juga: Penembakan di Minneapolis Amerika Serikat, 1 Orang Tewas dan 11 Luka-Luka
Kelompok itu juga memasang iklan satu halaman penuh pada hari Rabu yang menyatakan niatnya untuk memperingatkan penduduk Nashville mengenai acara yang akan diadakan bulan depan, "sehingga mereka dapat membuat keputusan secara cerdas" tulis iklan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu sore, surat kabar Tennessean mengatakan bahwa iklan itu melanggar standar iklan surat kabar yang melarang pidato kebencian.
Wakil presiden dan editor Michael Anastasi mengatakan redaksi dan departemen penjualan surat kabar itu beroperasi secara independen.
"Jelas ada gangguan dalam prosesnya yang membutuhkan pengawasan cermat terhadap konten iklan," kata Anastasi dikutip dari The Guardian.
"Iklan itu mengerikan dan sama sekali tidak dapat dipertahankan dalam segala situasi. Itu salah, titik, dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan. Itu telah melukai anggota komunitas kami dan karyawan kami sendiri dan itu membuat saya sangat sedih. Itu tidak konsisten dengan semua yang dimiliki oleh Tennessean sebagai sebuah institusi." jelasnya.
Baca Juga: Susul WHO, Amerika Serikat Akhirnya Hentikan Uji Coba Hidroksiklorokuin
Surat kabar Tennesean telah memerintahkan departemen sales untuk menghapus iklan tersebut pada edisi mendatang.