Dia memberi kami waktu dua jam untuk mengosongkan kamar dan mengatakan dia akan mengantar kami ke Lunar House--markas besar Visa dan Imigrasi Inggris.
Saat itu hampir Natal, jadi dia tidak yakin apakah ada orang yang bisa membantu kami, tetapi dia hanya bisa mengantar kami ke sana.
Seluruh dunia saya hancur. Kami tidak punya tempat untuk pergi.
"Kami tidur di bawah jembatan dan di stasiun"
Baca Juga: Kendaraan Pribadi Jadi Taksi Online? Waspadai Asuransi Mobil Bisa Gugur
Lunar House tutup. Kami duduk di sebuah bangku di luar gedung dengan rasa tak percaya. Kami berada di sana selama berjam-jam, tidak tahu harus berbuat apa. Kami terpukul.
Saya menutup diri saya dengan kain penutup, tetapi tetap merasa kedinginan. Saya khawatir saya akan kehilangan bayi saya.
Beberapa jam kemudian, seorang pejalan kaki memberi tahu kami ada jembatan di dekatnya. Jaraknya hampir lima kilometer dengan jalan kaki.
Beberapa malam berikutnya, kami menghabiskan uang terakhir kami untuk membeli makanan dan minuman, tidur di bawah jembatan dan di stasiun.
Saya tidak pernah membayangkan akan berakhir tunawisma atau tidur di jalanan Inggris. Saya tidak tahu hal-hal seperti itu bisa terjadi.
Baca Juga: New Normal, Ini 8 Poin Protokol Kesehatan dari Layanan Asuransi Astra
Saya telah melarikan diri dari Namibia karena saya takut akan keselamatan nyawa saya. Saya melarikan diri dari perkosaan dan penyiksaan yang saya alami sejak usia sembilan tahun.