Berkhotbah dan Membatik, Kisah Pertobatan John Kei Sebelum Ditangkap Lagi

Senin, 22 Juni 2020 | 09:13 WIB
Berkhotbah dan Membatik, Kisah Pertobatan John Kei Sebelum Ditangkap Lagi
John Refra Kei menjadi pengkhotbah di Lapas Nusakambangan. [Ratnaningsih Dasahasta/Kantor Staf Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Semua aktifitasnya, mulai dari tidur, mandi, membaca buku, marah, menangis, di lakukan dalam sel tersebut.

Bahkan, dia hanya bisa berbicara dengan tembok. Dia sendirian. “Tidak ada yang mampu bertahan di lapas super maksimum, sehebat apa pun dia.” katanya.

John Kei merupakan salah satu hasil pembinaan di penjara super maksimum ini. Meski baru menyelesaikan kurang dari sepertiga masa tahanannya, kini John Kei sudah banyak berubah.

Dia menjadi pengkhotbah. Pengalamannya memberikan pencerahan bagi narapidana lain.

Baca Juga: Gerebek Markas John Kei di Bekasi, Polisi Lepaskan Tembakan

“Saya ingin menjadi manusia baru ketika saya keluar dari penjara. Saya menyerahkan hidup saya pada Tuhan,” katanya menutup perbincangan kami.

Saat itu, John Kei dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. Namun belum sampai ia menjalani seluruh hukuman, John Kei dinyatakan bebas bersyarat pada 26 Desember 2019 lalu.

Enam bulan kemudian, John Kei kembali ditangkap oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya atas dugaan keterlibatannya dalam aksi penembakan di Green Lake City Tangerang dan penganiayaan di Cengkareng, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI