Suara.com - Penemuan pocong bangkai ayam beserta foto seorang wanita di Pemakaman Krapyak, Kudus, Jawa Tengah menjadi berbincang hangat di media sosial.
Banyak warganet menduga-duga hal tersebut ada kaitannya dengan praktik klenik lantaran urusan asmara.
Dalam penemuan sebelumnya, kain kafan tersebut berisi bangkai ayam dengan kain kafan berbentuk pocong, jarum dan foto wanita. Salah seorang pengguna Twitter anonim @SimpleM81378523 (Simple Man) pun membeberkan pengalamannya terkait hal ini.
Ia mengaku pernah memiliki pengalaman yang mirip dengan kejadian viral pocong ayam tersebut. Hanya saja, benda-benda yang digunakan dalam ritual sedikit berbeda.
Baca Juga: Kelompok Bersenjata Serbu Green Lake City, Satpam dan Driver Ojol Ditembak
Menurutnya, ritual tersebut ditujukan agar si perempuan dalam foto menjadi “tergila-gila” dengan si lelaki. Namun tak seperti orang kasmaran pada umumnya, si korban akan menunjukkan perilaku yang berlebihan di luar batas wajar.
Misalnya, jika si perempuan ditinggal oleh pacarnya hanya dalam waktu delapan jam saja, ia akan berteriak-teriak layaknya orang kesurupan sambil terus memanggil-manggil nama si pacar.
Dalam kasus Simple Man, ia mengklaim mengenal salah satu korban praktik gaib ini yang sampai menjadi gila.
“Siska (nama samaran) menjadi gila. Setiap hari kerjanya hanya berteriak-teriak, mencabuti rambut panjangnya segenggam demi segenggam, sampai kulit kepalanya berdarah-darah.” ujar akun @SimpleM81378523 dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Minggu (21/6/2020).
Simple Man mencoba menguak misteri ritual pocong ayam. Pertama-tama, pelaku harus mengambil bagian tubuh dari korban. Bisa apa saja, mulai dari rambut, kuku, ataupun air liur.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penemuan Bungkusan Pocong Berisi Bangkai Ayam di Kudus
Selain itu, benda-benda milik korban juga seringkali dibutuhkan, misalnya foto, gelang tangan, bahkan celana dalam. Setelah itu, pelaku harus mengambil sejumput tanah dari halaman rumah korban.
Dalam ritual ini, pelaku harus melaksanakan puasa manguning yaitu pantangan untuk makan daging dan sejenisnya selama kurun waktu tertentu. Konon, puasa akan dilakukan sampai ada jin yang mendatangi pelaku secara langsung. Selain itu, pelaku juga dilarang untuk tidur sampai subuh.
Setelah melakukan pantangan dan ritual selama dua minggu, pelaku dalam kisah Simple Man pun bersaksi bahwa dirinya melihat jin bertubuh besar dan gemuk. Jin itu berwujud kepala babi dan tidak memiliki kulit. Pada tahapan inilah, pelaku harus menyampaikan maksud dan tujuannya.
Kendati begitu, ada mahar yang harus dibayarkan dalam ritual ilmu hitam ini. Menurut Simple Man, si pelaku harus mempersembahkan potongan kepala ayam. Ia juga harus meminum darah segar ayam tersebut sampai persembahan ketujuh.
Namun, layaknya praktik klenik yang berbahaya dan tidak main-main, nyawa pelaku juga dapat menjadi taruhan dalam ritual ini.