Suara.com - Sebuah sekolah Katolik di Leicester, Inggris mendapat kecaman usai memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada para siswa untuk merencanakan pemakamannya sendiri.
Menyadur Irish Post, Minggu (21/6), kritik dan kecaman datang ketika seorang wali murid membagikan detil tugas penyusunan acara pemakaman tersebut ke media sosial.
Mulanya, sekolah menengah pertama St Paul meminta siswa-siswa kelas delapan menggambarkan upacara pemakaman seperti apa yang mereka inginkan.
Melalui sebuah formulir, murid-murid di minta menjelaskan pemakaman dengan menjawab pertanyaan seperti bunga apa yang mereka pilih, memilih gaya peti mati, hingga memutuskan apakah yang mereka lebih suka dikubur atau dikremasi.
Baca Juga: Berpikir Kena Covid-19 Setiap Kali Merasa Demam? Awas Gejala Psikosomatik
Para siswa juga diminta membuat daftar siapa saja yang akan hadir, model pakaian apa yang akan dipakai, hingga jenis layanan keagamaan selama upacara pemakaman.
Mengetahui tugas ini, salah seorang orang tua murid, Gemma Marston, membagikan postingan soal tugas tersebut ke Facebook dengan menyematkan kritikan.
"Adakah yang merasa bahwa membuat mereka (siswa) merencanakan pemakaman mereka sendiri terlalu berlebihan? atau hanya saya saja?," tulisnya pada caption.
Senada dengan Marston, warganet lain pun memberikan respon berupa kritikan terkait tugas ini. Beberapa menyebut anak-anak berusia 13 tahun dirasa terlalu muda untuk diberi pekerjaan seperti ini, terlebih dalam situasi pandemi virus corona.
"Ini mengerikan terutama kita berada dalam pandemi dan 1000 orang sekarat," tulis salah seorang warganet, dikutip dari Irish Post.
Baca Juga: Viral karena Pakai Bikini, Perawat Cantik Rusia Sukses Jadi Model!
"Ya, anak-anak perlu mulai memahami kematian, tetapi paling tidak diskusikan hal ini dengan orang tua terlebih dahulu!," ujar warganet lain.