Ikuti Tantangan di Pesta, Remaja 16 Tahun Tewas Usai Hirup Deodoran

Reza Gunadha | Fitri Asta Pramesti
Ikuti Tantangan di Pesta, Remaja 16 Tahun Tewas Usai Hirup Deodoran
Ilustrasi deodoran. (Shutterstock)

Sebelum meninggal, remaja ini terkena serangan jantung.

Suara.com - Sebuah pesta remaja laki-laki di Australia berujung petaka ketika salah satunya tewas akibat serangan jantung usai melakukan tantangan menghirup deodoran.

Bradley, meninggal dunia setelah menghirup deodoran dalam bentuk spray. Ternyata, remaja berusia 16 tahun ini memiliki alergi.

Menyadur News.com.au, Minggu (21/6), Bradley disebutkan mengidap gangguan alergi terhadap bahan-bahan kimia. Hal tersebutlah yang kemudian memicu remaja ini terkena serangan jantung.

Ibu Bradley, Corinne Mair mengatakan anaknya tidak mengetahui bahaya yang mengintai dibalik permainan yang ia lakukan. Pun, ia menyalahkan pihak Rexona atas apa yang menimpa putranya.

Baca Juga: Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit

"Secara harfiah baginya, itu adalah dia dan teman-temannya membuat keputusan konyol dan mengorbankan nyawanya.

Menurut Mair, anak dan teman-temannya saat itu tengah mencoba tantangan yang belakangan marak di media sosial yakni menghirup isi kaleng deodoran Rexona.

"Saya menyalahkan Rexona atas kematian putra saya. Maksudku, saya tahun putraku berperan dalam apa yang terjadi malam itu, tetapi aku meminta Rexona untuk bertanggung jawab atas kematian putraku," katanya.

Kematian Bradley menambah daftar remaja Australia yang meninggal karena menghirup deodoran.

Akhir tahun lalu, juru bicara Unilever, perusahaan yang memproduksi Rexona, mengatakan setidaknya ada lima kematia yang dilaporkan terkait penyalahgunaan deodoran.

Baca Juga: Salah Embrio, Salah Anak: Kisah Ibu Australia yang Melahirkan Bayi Milik Pasien Lain

"Kami mengetahui ada empat (kematian) di Queensland dan satu di New South Wales. Sejauh polisi dan kelompok masyarakat pergi, kami telah berusaha untuk terlobat, memahami masalah ini dan mendukung mereka dengan lebih baik," kata jubir tesebut pada September 2019 lalu.