Pemerintah Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 karena Pemeriksaan Masif

Sabtu, 20 Juni 2020 | 16:42 WIB
Pemerintah Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 karena Pemeriksaan Masif
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Youtube BNPB Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah lebih dari sepekan jumlah kasus Virus Corona atau Covid-19 mencapai angka 1.000 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hal tersebut dikarenakan adanya tracing yang dilakukan secara agresif serta pemeriksaan yang masif.

Beberapa provinsi, jelasnya, melaporkan kasus positif baru dengan angka besar. Yuri mengungkapkan, penyebabnya karena kontak tracing yang dilakukan lebih agresif ketimbang sebelumnya.

"Hasil kontak tracing inilah yang kemudian dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan PCR atau menggunakan PCM dan didapatkan hasil positif di beberapa tempat yang signifikan bertambah," kata Yuri saat konferensi pers yang dikutip melalui siaran langsung YouTube BNPB, Sabtu (20/6/2020).

Pemeriksaan terhadap rekam aktivitas dari orang yang sudah terkena Covid-19 pun dianggapnya penting dilakukan agar mencegah banyak orang lainnya ikut tertular. Selain itu, pihaknya juga secara ketat melakukan isolasi ataupun melaksanakan perawatan apabila dibutuhkan.

Baca Juga: Update Corona RI 20 Juni: 1.226 Pasien Positif, 534 Sembuh, 56 Meninggal

"Ini menjadi penting agar tidak menjadi sumber penularan baru di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Diketahui, data kasus positif Covid-19 per Sabtu (20/6/2020) bertambah 1.226 orang. Dengan begitu, total seluruh kasus positif Covid-19 di tanah air menjadi 45.029 orang.

Yuri juga menjelaskan pasien yang sembuh bertambah 534 orang sehingga totalnya menjadi 17.883 orang. Lalu yang meninggal dunia juga kian bertambah 56 orang menjadi 2.429 orang.

Adapun hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan (ODP) dengan jumlah 37.336 orang. Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 13.150 orang.

Baca Juga: 12 Pasar di Jakarta Terpapar Corona, 79 Pedagang Jalani Isolasi Mandiri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI