Sebelumnya, banyak orang yang yakin jika Mike Pompeo dan Donald Trump memiliki hubungan yang akur. Keduanya tak pernah terlibat selisih pendapat atau paling tidak, begitulah yang diperlihatkan di depan umum.
Ternyata menurut John Bolton, Menlu AS Mike Pompeo pernah mengejek Trump dari belakang dan menudingnya sebagai presiden yang penuh kebohongan. Hal ini ditulis Bolton dalam bukunya.
Pada New York Times, Bolton mengklaim pernah menerima catatan dari Mike Pompeo, setelah pertemuan Trump 2018 dengan Kim Jong-un Korea Utara. Bunyinya "dia penuh omong kosong."
Sebulan kemudian, Pompeo juga mengatakan bahwa upaya diplomatik Trump dengan Korea Utara "tidak ada kemungkinan untuk berhasil."
Baca Juga: Disebut Pakai Lambang Nazi, Iklan Kampanye Donald Trump Dihapus Facebook
7. Pengetahuan umum Donald Trump sangat minim
John Bolton mengungkap banyak hal tentang Trump termasuk pengetahuan dasar sebagai Presiden AS yang sangat rendah. Bolton menulis Trump berkali-kali keliru tentang mantan Presiden Afghanistan dengan presiden saat ini.
Donald Trump juga pernah salah menyapa Perdana Menteri Theresa May sebagai seorang tenaga nuklir. "Oh, apakah Anda seorang tenaga nuklir?"
Donald Trump bahkan pernah bertanya apakah Finlandia bagian dari Rusia atau tidak. Semua pengetahuan dasar yang rendah itu dibuka secara blak-blakan dalam buku 'The Room Where It Happened'.
8. Donald Trump berpikir menyerang Venezuela adalah hal yang 'keren'
Baca Juga: Tuduh Jerman Nakal, Donald Trump Tarik Ribuan Pasukan AS
Menurut Washington Post, Bolton mengungkap tentang Trump yang berkata "menyerang Venezuela akan 'keren'", dan bahwa negara itu "benar-benar bagian dari Amerika Serikat".