Suara.com - Pedakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal dengan sapaan Gus Miftah ikut menanggapi Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP yang sedang ramai diperbicangkan.
Pengasuh Pondok pesantren Ora Aji ini mengaku kecewa dengan oknum anggota DPR yang mencetuskan RUU HIP. Ia merasa tidak sepantasnya Pancasila diotak-atik.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui video yang diunggah Gus Miftah ke Instagram pada Kamis (18/6/2020).
"Assalamualaikum Wr Wb. Untukmu anggota DPR yang ada di parlemen, kami sebagai rakyat kecewa dengan oknum-oknum anggota DPR yang mencoba mengotak-atik Pancasila dengan RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila)," kata Gus Miftah setelah memakai alat gym.
Baca Juga: PAN Blak-blakan Soal RUU HIP: Sedari Awal Sudah Ditolak Banyak Fraksi
Video tersebut diiringi dengan lagu "Wakil Rakyat" yang dinyanyikan Iwan Fals.
Menurut Gus Miftah, rakyat menunjukkan rasa kekecewaan tersebut dengan cara diam.
"Selama ini kami diam, kenapa? Karena diam adalah bahasa terbaik di saat kami kecewa dengan keadaan," ujarnya.
Gus Miftah menambahkan, "Di saat rakyat dituntut untuk memahami menghayati dan mengamalkan Pancasila. Anda yang berada di sana justru mengotak-atik Pancasila."
Pada bagian akhir video, Gus Miftah memberikan sindiran dengan menyebutkan definisi orang bijak dengan orang bodoh.
Baca Juga: Syaiful Arif: Tuduhan RUU HIP Sekuler dan Ateistis Tidaklah Tepat
"Ingat saudaraku yang ada di Parlemen, orang bijak akan menerima kebenaran meskipun dia salah. Tapi orang bodoh hanya akan mendebat dan mencari pembenaran atas kesalahan yang dilakukannya," ucap Gus Miftah.