Suara.com - Pengelola Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mengklaim belum menerima laporan resmi dari Pemprov DKI terkait perihal temuan 49 pedagang positif COVID-19.
"Untuk data tersebut yang jelas bahwa kami saat ini belum menerima data resmi tertulis," kata Kepala Pasar Induk Kramat Jati Agus Lamun seperti dilaporkan Antara, Sabtu (20/6/2020) pagi.
Diketahui, sebanyak 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati yang positif COVID-19 dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta berdasarkan hasil tes usap kepada 200 dari total 600 pedagang pada Rabu (17/6).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Kamis (18/6), menyebutkan jika jumlah kasus tersebut merupakan yang tertinggi pada klaster pasar tradisional di Jakarta, setelah Pasar Perumnas Klender sebanyak 18 pedagang.
Baca Juga: Tiga Pedagang Positif Corona, Pasar Minggu Ditutup Sementara
Agus mengatakan penerapan protokol kesehatan di Pasar Induk terus diintensifkan, mulai dari pengecekan suhu, imbauan wajib masker, sampai kepada penyemprotan disinfektan secara berkala.
"Ini intensif, kami lakukan guna menyadarkan juga agar para pedagang dan pengunjung serta semua yang beraktivitas di pasar ini agar disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Pasar Induk Kramat Jati terus terus bersinergi dengan kecamatan, kelurahan serta dibantu dari unsur TNI dan Polri serta Puskesmas untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
"Bersama-sama terus memastikan agar penyebaran COVID-19 ini terus berkurang sehingga kondisi ini membaik dan masyarakat semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Baca Juga: Banyak Pedagang Pasar di DKI Tak Pakai Masker, Tes Corona Disebut Sia-sia