Australia Curigai China Dalang Serangan Siber

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 20 Juni 2020 | 09:53 WIB
Australia Curigai China Dalang Serangan Siber
Perdana Menteri Australia Scott Morrison. [DW]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Australia dikejutkan dengan serangan siber yang oleh Perdana Menteri Scott Morrison digambarkan sebagai operasi jahat dan canggih. China disebut menjadi tersangka utama negara asal serangan.

Morrison mengabarkan intensitas serangan siber terhadap sejumlah lembaga dan korporasi berlipatganda.

"Aktivitas yang membidik organisasi Australia di semua sektor, termasuk di semua level pemerintah, industri, organisasi politik, pendidikan, kesehatan, penyedia jasa esensial dan infrastruktur penting lainnya," ujarnya.

Dia meyakini pelaku serangan "disponsori oleh negara," tanpa menyebut nama negara yang dimaksud.

Baca Juga: Sentimen Nasionalisme Bumbui Konflik India dan China di Perbatasan

Namun begitu dugaan pemerintah di Canberra dengan cepat mengarahkan dugaan kepada Cina. Stasiun televisi publik, ABC, mengutip seorang 'sumber senior' di pemerintahan yang memastikan keterlibatan pemerintah China dalam serangan siber teranyar.

Tahun lalu serangan siber juga menimpa Parlemen Australia, partai-partai politik dan universitas. Saat itu pun China sudah menjadi tersangka utama.

Surut Hubungan Diplomasi

Hubungan kedua negara belakangan memanas, menyusul sikap Australia yang vokal menyuarakan kritik terhadap Partai Komunis China, antara lain desakan investigasi independen terhadap asal muasal wabah Covid-19.

Jiran di selatan itu juga belakangan mempermasalahakan praktik 'pemaksaan ekonomi' oleh Cina, di mana Beijing diduga menggunakan perusahaan teknologi seperti Huawei sebagai alat spionase atau untuk memperkuat posisi China dalam negosiasi bilateral.

Baca Juga: Rel Kereta Api yang Menghubungkan China dengan Laos Resmi Dipasang

Sebagai balasan Pemerintah China memperingatkan mahasiswa dan wisawatan China agar menghindari Australia, dan menghukum mati seorang warga negara Australia atas dakwaan penyelundupan obat terlarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI