Buku John Bolton: 8 Hal yang Membuka Mata Kita tentang Donald Trump (I)

Sabtu, 20 Juni 2020 | 09:33 WIB
Buku John Bolton: 8 Hal yang Membuka Mata Kita tentang Donald Trump (I)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan penasihat Donald Trump, John Bolton akan merilis bukunya yang fenomenal 'The Room Where It Happened'. Dalam buku bersampul putih, Bolton mengungkap beberapa kasus yang selama ini tak diangkat ke ranah publik.

Menyadur The Guardian pada Sabtu (21/06/2020), ada 8 poin yang sanggup membuka mata kita tentang Donald Trump, diantaranya tentang pemenangannya sebagai Presiden AS dengan bantuan China, seperti yang sebelumnya ramai dibicarakan.

1. Donald Trump minta bantuan China untuk menang pemilu 2020

Menurut kutipan buku John Bolton yang diterbitkan oleh Wall Street Journal, Trump meminta China menggunakan kekuatan ekonomi untuk membantunya memenangkan pemilu AS 2020.

Baca Juga: AS - China Makin Panas, Trump: Saya Tidak Ingin Bicara dengan Xi Jinping

"Trump kemudian, secara menakjubkan, mengalihkan pembicaraan ke pemilihan presiden AS mendatang, menyinggung kemampuan ekonomi China dan memohon kepada Xi untuk memastikan dia menang," tulis Bolton.

Bolton juga mengungkap, dirinya sudah menulis kata-kata yang persis diucapkan Trump kala mereka berdiskusi tentang permusuhan dengan China di AS, tapi proses pra cetak membuat keputusan untuk menghilangkannya.

Presiden AS, Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Cina, Xi Jinping di Beijing, Cina pada November 2017 silam. [AFP/Fred Dufour]
Presiden AS, Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Cina, Xi Jinping di Beijing, Cina pada November 2017 silam. [AFP/Fred Dufour]

2. Donald Trump mengisyaratkan terbuka untuk menghilangkan batasan masa jabatan presiden

Dalam buku John Bolton, diceritakan juga tentang Xi Jinping yang merasa senang bekerja sama dengan Trump selama ini. Xi mengungkap "ingin bekerja dengan Trump 6 tahun lagi" yang langsung disetujui oleh Trump.

"Xi mengatakan dia ingin bekerja dengan Trump selama enam tahun lagi dan Trump menjawab bahwa batas konstitusional dua masa pada presiden harus dicabut untuknya," tulis Bolton.

Baca Juga: Kirim Pesan, Kim Jong-un Puji Xi Jinping Soal Penanganan Covid-19

"Xi mengatakan Amerika Serikat memiliki terlalu banyak pemilihan, karena dia tidak ingin meninggalkan Trump, yang mengangguk setuju," tulis Bolton.

3. Donald Trump tawarkan bantuan pada pemimpin otoriter

Dalam bukunya, John Bolton kembali membuka mata dunia dengan mengungkap kasus dimana Trump mencoba membunuh penyelidikan kriminal sebagai bantuan kepada para pemimpin otoriter.

Salah satunya, seperti yang diterbitkan di Washington Post ketika Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berdiskusi di tahun 2018. Erdogan memberi memo pada Trump dan mengklaim perusahaan Turki yang sedang diselidiki AS tak bersalah.

"Trump kemudian memberi tahu Erdogan bahwa dia akan mengurus beberapa hal, menjelaskan bahwa jaksa distrik selatan bukan orangnya, tetapi orang Obama, masalah ini akan 'diperbaiki' ketika mereka digantikan oleh rakyatnya."

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Shutterstock)

4. Donald Trump memuji kamp-kamp interniran China

Menurut John Bolton, Donald Trump juga menyetujui ketika Xi membela interniran China Muslim Uighur di kamp-kamp penahanan. Trump berkata bahwa itu adalah hal yang tepat.

"Menurut penerjemah kami," Bolton menulis, "Trump mengatakan bahwa Xi harus melanjutkan pembangunan kamp-kamp, yang menurut Trump adalah hal yang tepat untuk dilakukan."

Berdasarkan data dari dokumen partai Komunis yang bocor yang diterbitkan pada bulan November, setidaknya 1 juta Muslim Uighur ditahan di kamp tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI