Rel Kereta Api yang Menghubungkan China dengan Laos Resmi Dipasang

Sabtu, 20 Juni 2020 | 06:05 WIB
Rel Kereta Api yang Menghubungkan China dengan Laos Resmi Dipasang
Ilustrasi rel kereta api. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China mulai memasang rel kereta api yang menghubungkan dengan negara Laos secara langsung.

Menyadur The Star, China Railway Engineering Group No-2 (CREC-2) mulai memasang rel kereta api seamless pertama China-Laos di pinggiran ibukota Laos, Vientiane sejak Kamis.

Rel seamless, juga dikenal sebagai continuous welded rail (CWR) atau rel tanpa sambungan, memiliki keuntungan dapat mengurangi biaya perawatan lokomotif dan trek, meningkatkan stabilitas dan kecepatan kereta, dan meningkatkan kenyamanan.

Ren Chengneng, manajer teknis umum CREC-2 dari railing China-Laos Railway, mengatakan bahwa departemen proyek telah mengatasi kesulitan selama pembangunan, cuaca ekstrem dan kekurangan personel di tengah pandemi Covid-19, dan berhasil melakukan pengelasan rel seamless untuk memperpanjang kereta api China-Laos ke utara.

Baca Juga: Rapat Menlu Se-ASEAN di Laos, Retno Usul Pembentukan Satgas Antar Kemenkes

Menurut Laos-China Railway Co Ltd. (LCRC), perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan dan operasi kereta api, CREC-2 dan unit-unit teknik lainnya yang berpartisipasi terus mempercepat pembangunan sambil melakukan pencegahan pandemi dan langkah-langkah kontrol.

Xiao Qianwen, manajer umum LCRC, mengatakan kepada Xinhua bahwa perusahaan sudah menerapkan langkah-langkah pencegahan pandemi secara ketat sambil meneruskan pembangunan.

Kereta Api China-Laos adalah sebuah proyek yang diusulkan China, dengan upaya bersama, yang bertujuan untuk mengubah Laos dari negara yang terkurung daratan menjadi negara yang terhubung antar daratan.

Kereta api yang akan melewati terowongan sepanjang 198 km dan jembatan 62 km, akan berjalan dari gerbang perbatasan Boten di Laos utara yang berbatasan dengan China, ke Vientiane dengan kecepatan operasi 160 km per jam.

Proyek ini dimulai pada Desember 2016 dan dijadwalkan selesai dan dibuka untuk lalu lintas pada Desember 2021.

Baca Juga: Bahas Virus Corona, Menlu Se-ASEAN akan Berkumpul di Laos

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI