Masjid di Mekah akan Dibuka Kembali, Pertanda Ibadah Haji Diperbolehkan?

Jum'at, 19 Juni 2020 | 20:23 WIB
Masjid di Mekah akan Dibuka Kembali, Pertanda Ibadah Haji Diperbolehkan?
Umat Islam beribadah di kota Mekah, Arab Saudi pada 23 Juni 2017 lalu. [AFP/Bandar Al Dandani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masjid-masjid di Kota Mekah siap dibuka kembali setelah ditutup selama tiga bulan akibat pandemi Covid-19.

Menyadur Gulf News pada Jumat (19/6/2020), lebih dari 1.500 masjid dijadwalkan dibuka kembali pada hari Minggu (21/6) di kota suci Mekah setelah ditutup selama tiga bulan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pembukaan masjid di Kota Mekah ini sebagai langkah lanjutan dari pembukaan seluruh masjid di wilayah kerajaan Arab Saudi.

Pada hari Minggu (21/6), hampir 1.560 masjid di Mekah akan dibuka kembali untuk keperluan ibadah salat berjamaah.

Baca Juga: Arab Saudi Bersiap untuk Kembali Normal 21 Juni, Haji Masih Ditangguhkan

Kementerian Urusan Islam di Mekah juga membuat tindakan pencegahan diantaranya adalah membawa sajadah pribadi dan mengimbau kepada jemaah untuk tetap menjaga jarak.

Untuk memastikan para jemaah menjaga jarak, petugas juga telah memberikan tanda berupa garis untuk menentukan tempat jemaah.

Kementerian juga sudah mensterilkan dan membersihkan masjid-masjid yang akan dibuka kembali.

Belum ada keterangan mengenai masjid mana saja yang akan dibuka, termasuk Masjidil Haram tempat melaksanakan ibadah haji.

Hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi masih menangguhkan perjalanan internasional, termasuk untuk ibadah haji dan umrah.

Baca Juga: Media Timur Tengah: Arab Saudi Pertimbangkan Batalkan Haji Pertama Kali

Gulf News menyebutkan pada Jumat (12/6/2020), Arab Saudi sedang mempertimbangkan pembatalan ibadah haji untuk pertama kalinya sejak berdirinya Kerajaan pada tahun 1932, setelah jumlah infeksi virus corona melebihi 100.000.

Seorang pejabat senior di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan kepada surat kabar Inggris Financial Times mengenai kemungkinan tersebut.

"Kasus ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang dipertimbangkan. Keputusan resmi akan diambil dalam waktu seminggu," kata pejabat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI