Suara.com - Mantan Menteri Agama Indonesia Lukman Hakim Saifuddin menuliskan salah satu humor Gus Dur yang pernah ia dengar.
Tulisan humor Gus Dur itu diunggah di media sosial Lukman Hakim untuk menanggapi cuitan putri sang mantan presiden, Alissa Wahid yang sebelumnya melontarkan sejumlah guyonan ayahnya.
Lukman menulis bahwa Gus Dur pernah bercerita kepadanya soal kisah seorang pemimpin yang sedang mencukur rambutnya.
"Pencukur: "kapan tuan turun jabatan?"
Pemimpin: "Tergantung rakyat"
Pencukur berkali-kali tanya, pemimpin jadi kesal: "Kenapa tanya itu terus?"
Pencukur: "Kalau saya tanya itu, rambut tuan tegak, jadi mudah dicukur,"
#IndonesiaDaruratHumor, " tulis Lukman Hakim Saifuddin mengutip ucapan Gus Dur, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga: Gegara Humor, Gus Dur Sampai Disatroni Presiden Kuba Fidel Castro
Humor-humor tersebut ditulis untuk menanggapi peristiwa ditangkapnya seorang warganet oleh kepolisian Maluku Utara lantaran mengunggah sebuah kutipan guyonan Gus Dur soal 3 polisi baik.
Menyimak tulisan Lukman Hakim Saifuddin yang mengunggah sebuah cerita humor dari Gus Dur terkait pejabat itu, seniman Sudjiwo Tedjo memberikan tanggapannya.
"Apa niatnya mengunggah humor ini? Ini kan bisa menyinggung para pejabat? Mau diciduk oleh korps pejabat? Heuheu," tulis Sudjiwo Tedjo.
Untuk diketahui, Kepolisian Resor Kepulauan Sula mengamankan seorang pria bernama Ismail Ahmad di Maluku Utara. Pria itu mengunggah humor Gus Dur tentang Tiga Polisi Jujur dalam akun Facebook bernama Mail Sula.
Unggahan tersebut diduga telah menyinggung institusi kepolisian sehingga Ismail dimintai keterangan oleh kepolisian.
Baca Juga: Posting Humor Gus Dur Ditangkap, Fadli Zon: Lebih Demokratis Zaman SBY
Aksi kepolisian tersebut mengundang kecaman dari banyak pihak. Banyak orang tak habis pikir dengan polisi yang mengamankan pria di Maluku Utara itu.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @lembayung-kata, humor tersebut sempat dituliskan dalam buku "Tertawa Bersama Gus Dur" karangan Muhammad Zikra .
Humor Gus Dur soal tiga polisi jujur ditujukan untuk menjawab pertanyaan wartawan mengenai moralitas polisi kala itu.
"Saat ngobrol santai dengan para wartawan di rumahnya di Jalan Warung Silah Ciganjur, Gus Dur melontarkan lelucon soal polisi. Lelucon yang sebenarnya juga kritikan itu dilontarkannya untuk menjawab pertanyaan wartawan perihal moralitas polisi yang kian banyak dipertanyakan,"
"Polisi yang baik cuma tiga: Pak Hoegeng almarhum bekas Kapolri, Patung Polisi dan Polisi tidur," selorohnya kata Gus Dur," tulis Muhammad Zikra.