Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), juga terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.
"Total sebanyak 185.071 orang (sebelumnya 184.705 orang) telah menjalani tes cepat, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 6.817 orang (sebelumnya 6.811 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 178.254 orang (sebelumnya 177.894 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.
Untuk kasus positif, tambah Dwi, ditindaklanjuti dengan uji usap tenggorokan (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
"Pada masa PSBB transisi ini, kewaspadaan harus ditingkatkan. Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat turut mengisi survei persepsi risiko COVID-19 yang dapat diakses pada situs https://s.id/resikocovid. Survei yang diisi dapat menjadi masukan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan penanganan COVID-19 ke depannya," ucap Dwi.
Baca Juga: Tambah 176 Pasien, Positif Corona di Jakarta Capai 9.385 Orang
Kemudian, sejak 24 April 2020, Kelompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 424 ribu paket sembako siap distribusi pada warga terkena dampak PSBB.
"Sejak 24 April 2020, hingga 17 Juni 2020 pukul 15.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 424.929 paket sembako (hari sebelumnya 423.986 paket) dan 167.611 paket (sebelumnya 167.611 paket) makanan siap saji," ucap Dwi. (Antara)