5 Pembunuhan Motifnya Bikin Geleng Kepala, Termasuk karena Nggak Suka Senin

Kamis, 18 Juni 2020 | 14:12 WIB
5 Pembunuhan Motifnya Bikin Geleng Kepala, Termasuk karena Nggak Suka Senin
Ilustrasi pembunuhan. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pembunuhan biasanya didasari motif balas dendam atau kebencian. Tak jarang kasus pembunuhan juga melibatkan kisah percintaan, uang, atau kekuasaan. Namun, siapa sangka jika ada beberapa kasus pembunuhan yang motifnya nyaris tidak masuk akal.

Saking anehnya, motif pembunuhan itu sama sekali tak berhubungan dengan urusan balas dendam atau kisah percintaan. Alasannya sangat sepele hingga bisa membuat geleng kepala dan mengelus dada.

Namun, yang pasti kasus demi kasus pembunuhan itu sungguh-sungguh memakan korban jiwa, bahkan sekalipun alasannya sangat sepele seperti berebut password wifi. Lalu, apa saja kasus-kasus pembunuhan dengan motif paling tidak masuk akal?

Berikut adalah lima kasus pembunuhan dengan motif paling tidak masuk akal seperti dikutip dari Oxygen!

Baca Juga: Geger! Mayat Membusuk Mengapung di Karang Intan, Korban Pembunuhan?

1. Bunuh Kakak karena Rebutan Password Wi-fi

Ilustrasi wifi di smartphone. [Shutterstock]
Ilustrasi wifi di smartphone. [Shutterstock]

Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Kevon Watkins tega membunuh kakaknya sendiri hanya karena masalah password wi-fi. Kasus pembunuhan ini terjadi di Georgia pada tahun 2018. Saat itu, Kevon sengaja mengganti password wi-fi di rumahnya dengan alasan agar bisa bermain video game sepuasnya.

Ia kemudian terlibat cekcok dengan ibunya akibat hal ini. Sang kakak yang bernama Alexus berusaha membela sang ibu dan membuat suasana menjadi tenang kembali. Namun, nahas ia justru dicekik oleh adiknya selama 15 menit hingga akhirnya tewas.

2. Tembak Banyak Orang karena "Tidak Suka Hari Senin"

Pada tahun 1980, seorang remaja perempuan bernama Brenda Spencer melepaskan 36 tembakan ke area Cleveland Elementary School di San Diego. Akibatnya, delapan orang anak dan tiga orang dewasa jadi korban, sementara dua korban di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Satu Polisi Terdakwa Kasus Pembunuhan George Floyd Dibebaskan

Ketika ditanya oleh seorang reporter apa alasannya, Brenda hanya menjawab ia melakukan hal itu karena benci dengan hari Senin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI