Ada yang Digaji Rp 1 Juta, Guru Swasta di DKI Bandingkan Dengan Upah PPSU

Kamis, 18 Juni 2020 | 13:56 WIB
Ada yang Digaji Rp 1 Juta, Guru Swasta di DKI Bandingkan Dengan Upah PPSU
Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) DKI Jakarta Imam Parikesit. [Tangkapan layar TV Parlemen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) DKI Jakarta Imam Parikesit mengatakan masih ada upah guru di sekolah swasta yang berkisar Rp 1 juta.

Padahal, menurutnya, kualitas guru ditentukan dengan kesejahteraan mereka. Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat umum secara virtual dengan Komisi X DPR.

"Saya ingin menyoroti kualitas guru. Kualitas guru amat sangat ditentukan oleh kesejahteraan hidup guru itu. Saya mencoba memgambil contoh dan ini juga berlaku secara nasional. Penghasilan guru amat sangat minim," kata Imam, Kamis (18/6/2020).

Seakan berbanding terbalik, gaji minim para guru tersebut membuat miris dunia pendidikan karena pada saat bersamaan dituntut untuk meningkatkan kualitas. Imam bahkan membandingkan gaji guru dengan tenaga kebersihan di Jakarta yang lebih tinggi karena mencapai UMR.

Baca Juga: Miris! Gaji Guru Madrasah di Lebak Banten Hanya Rp 200 Ribu

"Guru swasta di Jakarta masih ada yang bergaji Rp 1 juta. Padahal, sarjana dan harus mencerdaskan anak bangsa. Hati saya sebagai ketua sebuah lembaga yayasan pendidikan sering nangis di dalam hati, ketika ada guru-guru swasta yang masih bergaji sekitar Rp 1 juta dan ini fakta. Ini di Jakarta," kata Imam.

Imam mengatakan, jika di ibu kota saja masih terdapat banyak guru yang berpenghasilan rendah apalagi mereka yang mengajar di daerah-daerah. Kondisinya lebih parah lagi di mana upah yang didapat di bawah Rp 500 ribu per bulannya.

"Di daerah bapak pimpinan masih ada guru swasta yang berpenghasilan Rp 300 ribu - Rp 400 ribu. Bagaimana kita gak nangis, bagaimana kita akan menuntut mutu pembelajaran yang baik ketika kesejahteraan guru swasta sangat jauh tertinggal," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI