Suara.com - Pemerintah berencana membuka kembali sembilan sektor ekonomi di era kenormalan baru. Namun, sektor kegiatan ekonomi yang akan dibuka tersebut disyaratkan berada di wilayah zona hijau.
Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan SDA Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi mengatakan, sembilan sektor ekonomi tidak dibuka secara bersamaan karena yang bakal dibuka harus berada di wilayah yang berstatus zona hijau.
"Pertama, wilayahnya harus betul-betul kategorinya tidak dampak atau resikonya rendah. Kita tidak ingin justru memancing hal-hal yang baru dengan penularan," ujar Edi dalam diskusi bertema 'Prakondisi Pembukaan 9 Sektor Ekonomi' melalui siaran Youtube BNPB, Kamis (18/6/2020.
Kemudian, kata Edi, pemilihan pembukaan sektor ekonomi di wilayah zona hijau berdasarkan juga dengan pertimbangan aspek kesehatan. Selain itu, juga kesiapan protokol kesehatan di sektor ekonomi yang akan dibuka.
Baca Juga: Soal Pembukaan 9 Sektor Ekonomi, Ini Penjelaskan Kemenko Perekonomian
"Tahap kedua adalah kita memilih sektor di wilayah tersebut yang tadi mempertimbangkan aspek kesehatan dari sektor itu juga dari sisi ekonominya keterkaitan ekonominya. Dan kita mempersiapkan bahwa di sektor itu harus ada syarat-syarat protokol kesehatan dan SOP yang sudah dipraktekkan," ucap dia.
Tak hanya itu, Edi mengatakan pemerintah bersinergi dengan pemerintah daerah dan TNI-Polri juga akan memastikan kedisiplinan dari masyarakat di sektor-sektor ekonomi yang akan dibuka.
"Sehingga nanti disini lembaga pemerintah membina sektor bersama pemerintah daerah dibantu TNI-Polri memastikan kedisiplinan dari masyarakat di sektor-sektor ekonomi yang akan dibuka tadi," tutur Edi.
Edi mengingatkan dalam pembukaan sektor ekonomi tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya kata Edi, kondisi saat ini belum normal lantaran belum ditemukan vaksin Covid-19
"Kondisi saat ini belum normal Kenapa karena ada ancaman infeksi Covid-19 ini normalnya ada nanti kalau vaksin atau obatnya sudah ditemukan itu benar-benar normal. Oleh karena itu kita harus beradaptasi dengan kondisi saat ini. Jangan sampai kita mendapatkan infeksi (Covid-19) justru dengan adanya aktivitas yang tadi dijalankan," katanya.
Baca Juga: Menparekraf Dorong Sektor Wisata Lakukan Remodelling agar bisa Bertahan