Selain 'Hanya Ada 3 Polisi Jujur', Ini 15 Quote Gus Dur Paling Bikin Senyum

Kamis, 18 Juni 2020 | 11:22 WIB
Selain 'Hanya Ada 3 Polisi Jujur', Ini 15 Quote Gus Dur Paling Bikin Senyum
[Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini salah seorang warga di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara diperiksa oleh aparat kepolisian hanya karena mengutip lelucon yang pernah dilontarkan oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Lelucon tersebut menyinggung seorang tokoh bernama Hoegeng yang dikenal karena kredibilitasnya semasa menjabat sebagai polisi.

"Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng," demikian kutipan Gus Dur yang terkenal.

Kutipan ini kerap dipakai oleh masyarakat untuk menyindir kinerja kepolisian. Namun, naas, warga Kepulauan Sula yang bernama Ismail Ahmad justru digelandang ke kepolisian karena mengutip perkataan Gus Dur tersebut.

Baca Juga: Pria Dibekuk karena Humor Gusdur, Fadli Zon: Kita Mendekati Otoritarianisme

Selain soal polisi Hoegeng, Gus Dur juga kerap melontarkan berbagai pernyataan menarik yang sering dijadikan kutipan oleh masyarakat. Berikut adalah daftar 15 kutipan menarik dari Gus Dur yang dihimpun oleh Suara.com dari berbagai sumber:

1. Tidak penting apapun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya agamamu.

2. Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.

3. Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

4. Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.

Baca Juga: Uki Eks PSI vs Arie Kriting Debat soal Gusdur dan Papua, Ada Apa?

5. Al-Qur'an sudah menetapkan agama yang benar di sisi Allah adalah Islam. Namun tidak berarti negara tidak boleh memberikan perlakuan yang sama kepada semua agama.

.Pengunjung melihat pameran tunggal seni rupa "Sang Maha Guru" karya pelukis Nabila Dewi Gayatri di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11).(Suara.com/Fakhri Hermansyah)
.Pengunjung melihat pameran tunggal seni rupa "Sang Maha Guru" karya pelukis Nabila Dewi Gayatri di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11).(Suara.com/Fakhri Hermansyah)

6. Apakah yang akan dikenakan nabi Muhammad, "Seandainya beliau hidup di masa kini? Tetap berjubah sajakah, seperti orang arab dari pedalaman semenanjung bergurun luas itu, ataukah mengenakan pakaian "lebih universal", seperti celana, dasi, dan jas?

7. Tujuh puluh persen wilayah Indonesia adalah air asin, karena itu mengapa kita mengimpor garam? Okelah kalau bodoh, tapi mengapa sengaja bodoh?

8. Indonesia bukan negara agama tapi negara beragama. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, jadi akui agama yang lain.

9. Agama jangan jauh dari kemanusiaan.

10. Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing.

Patung masa kecil KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) di Taman Amir Hamzah, Jakarta, Senin (27/4).
Patung masa kecil KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) di Taman Amir Hamzah, Jakarta, Senin (27/4).

11. Negara ini paling kaya di dunia, tetapi sekarang jadi paling melarat, karena koruptor tidak ditindak.

12. Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya arab, bukan untuk "aku" jadi "ana" bukan "sampean" jadi "antum", "sedulur" jadi "akhi". Pertahankan apa yang jadi milik kita, kita harus serap ajarannya bukan budaya Arabnya.

13. Kita butuh Islam yang ramah bukan Islam yang Marah.

14. Islam itu tidak perlu dikerek jadi bendera.

15. Gitu aja kok repot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI