Salah satunya yang populer yakni tentang kasus Sum Kuning, penjual telur ayam asal Godean, Yogyakarta yang diduga diperkosa oleh anak pejabat. Jenderal Hoegeng disebut mati-matian berusaha membongkar kasus yang menyeret elite tersebut.
Bahkan ia sengaja membentuk tim khusus yang bertugas mengusut tuntas kasus Sum Kuning. Namun perjuangannya berakhir pahit lantaran Jenderal Hoegeng tak kuasa melawan penguasa yang menyembunyikan kebenaran di balik kasus tersebut.
Selain kasus itu, Hoegeng juga menunjukkan integritasnya ketika menangani kasus penyelundupan mobil mewah. Ia bergeming, tak menerima suap dan menolak segala godaan dari perempuan yang terlibat dalam kasus tersebut.
Cerita menarik Si 'Polisi Jujur'
Baca Juga: Aniaya Polwan Hingga Memar, Sekretaris Kelurahan Ini Ditangkap Polisi
Adapun cerita menarik lainnya dari Jenderal Hoegeng yakni ketika dirinya tak segan turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas saat terjadi macet. Meski menjabat sebagai Kapolri, pria yang juga dikenal mahir memainkan alat musik ukulele tersebut mengaku hal itu merupakan tanggung jawabnya.
Jenderal Hoegeng juga dikenal sebagai pencentus gagasan kewajiban memakai helm bagi pengendara sepeda motor. Ide tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinan Hoegeng melihat tingginya angka kecelakaan lalu lintas di tahun 1970-an.
Dalam sebuah sumber disebutkan, selain jujur dan tegas, Jenderal Hoegeng juga merupakan pria yang sederhana. Semasa hidup, ia tinggal di rumah kecil dan tidak memiliki kendaraan pribadi.
Ia juga rela menerima gaji kecil selepas pensiun dari polisi. Karakter tersebut dikenang publik sampai sekarang.
Akhir Hayat Jenderal Hoegeng
Baca Juga: Dukun Cabul Ditangkap, Polisi: Pelaku Mengaku Warga Gowa
Sayangnya meski memiliki karier cemerlang di kepolisian, Jenderal Hoegeng dipensiunkan dini dari jabatannya sebagai Kapolri pada 1971.