Gertak Balik Korut, Korsel Kirim Tank dan Peralatan Tempur ke Perbatasan

Kamis, 18 Juni 2020 | 10:19 WIB
Gertak Balik Korut, Korsel Kirim Tank dan Peralatan Tempur ke Perbatasan
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (REUTERS/Jung Yeon-Je)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan merespon tindakan negara tetangganya, Korea Utara yang dalam beberapa hari terakhir melakukan aksi provokatif, salah satunya dengan meledakan gedung pengubung antar-Korea pada Selasa (16/6/2020).

Menyadur National Interest, Korea Selatan menggertak balik negara pimpinan Kim Jong-un itu dengan mengerahkan tank-tank dan peralatan berat lainnya ke perbatasan sesuai instruksi Presiden Moon Jae-in.

Korea Selatan mengaku siap untuk merespon apabila Korea Utara kembali melakukan tindakan provokatif yang kekinian dikhawatirkan dapat membawa kemunduran dalam misi perdamaian kedua negara.

"Pemerintah menyatakan penyesalan yang kuat atas peledakan sepihak Korea Utara atas gedung kantor penghubung antar-Korea," kata wakil direktur kantor keamanan nasional Korea Selatan, Kim You-geun dikutip National Interest, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Ayah Pulang dari Abu Dhabi, Balita dan Pengasuhnya di Riau Positif Corona

"Kami dengan tegas memperingatkan bahwa kami akan sangat merespons jika Korea Utara mengambil tindakan apa pun."

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In di Panmunjom, Korea Utara, Sabtu (26/5).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In di Panmunjom, Korea Utara, Sabtu (26/5).

Korea Selatan sebelumnya telah menghabiskan dana sebesar 8,6 juta dolar AS untuk memperbaharui kantor penghubung antar-Korea, yang digunakan kedua negara untuk saling berkomunikasi.

Bahkan pembangunan itu telah berlangsung saat Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih dalam keadaan perang sejak tahun 1950.

Kedua negara kembali bersitegang setelah Korea Utara menganggap negara tetangganya itu tak serius dalam menangani para aktivis dan pemberontak yang terus melakukan propaganda anti-Pyongyang lewat selebaran yang dikirim di perbatasan.

Sebelum meledakan kantor penghubung antar-Korea, negara pimpinan Kim Jong-un itu telah lebih dulu memutus komunikasi. Mereka juga menggertak siap menurunkan tentara dalam masalah ini.

Baca Juga: Kepala Suku Amazon Meninggal Gara-gara Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI